Page 161 - FullBook Keperawatan Gerontik
P. 161
144 Keperawatan Gerontik
Pencegahan Dampak Populasi Lanjut Usia
Populasi lanjut usia Indonesia diprediksi akan semakin meningkat, bahkan
BPS memprediksi pada tahun 2045 mencapai angka seperlima penduduk.
Riskesdas (2018) menunjukan data tentang penyakit yang diderita lanjut usia
terkait penyakit tidak menular dan degeneratif seperti jantung, diabetes
mellitus, stroke, rematik dan cedera. Lanjut usia juga akan diikuti penurunan
sistem kekebalan tubuh sehingga mereka juga rentan untuk terjangkit penyakit
menular seperti ISPA, pneumonia dan sekarang COVID-19. Lanjut usia juga
berisiko mengalami masalah gizi karena penurunan fungsi pencernaan dan ini
bisa menambah penurunan sistem imun dan meningkatkan risiko tertular
penyakit.
Perlindungan Sosial
Undang-undang RI nomor 13 tahun 1998 tentang Kesejahteraan Lanjut Usia,
jelas menyatakan bahwa pemerintah, masyarakat dan keluarga bertanggung
jawab atas terwujudnya upaya peningkatan kesejahteraan sosial lanjut usia.
Sehingga memungkinkan badan atau masyarakat dapat memiliki program
untuk meningkatkan kesejahteraan lanjut usia seperti yang dilakukan oleh
Badan Koordinasi Keluarga Berencana nasional (BKKBN). BKKBN
mengembangkan program Bina Keluarga Lansia (BKL). BKL memiliki
kegiatan-kegiatan seperti penyuluhan, pemeriksaan Kesehatan, pertemuan
keluarga, kegiatan rekreasi, kegiatan spiritual dan lainya. Kementerian sosial
juga memiliki Program Asistensi Sosial Lanjut Usia Terlantar. Perlindungan
sosial terkait juga dengan jaminan kesehatan, sehingga harus ada upaya
bagaimana untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam kepesertaan
BPJS kesehatan. Kepesertaan pada BPKS kesehatan masyarakat Indonesia
sebesar 83.3% dari total penduduk 266,911,900 (Lembaga Demografi UI,
2019). Tingkat kepuasan masyarakat akan pelayanan BPJS Kesehatan sebesar
81% (BPJS Kesehatan, 2019).
Sistem pelayanan perawatan
Masalah Kesehatan lanjut usia tidak terlepas dari kehidupan saat muda, karena
penyakit-penyakit tidak menular dan degeneratif terkait dengan pola hidup saat
masih muda. Program pelayanan Kesehatan harus menggunakan pendekatan
holistik dan komprehensif dan juga menyasar pada lanjut usia (45-59 tahun)
sehingga masalah-masalah kesehatan lanjut usia dicegah sejak dini. Indonesia
telah memiliki banyak peraturan perundangan yang melandasi pelayanan
Kesehatan lanjut usia seperti Permenkes RI no. 67 tahun 2015 tentang