Page 124 - FullBook Keperawatan Komunitas
P. 124
Bab 9 Terapi Komplementer 107
Tipe Terapi
PP RI nomor
PMK RI nomor 103 tahun Deskripsi
1109 tahun 2007
2014
Cara lain dalam -
diagnosa dan
pengobatan
Bahkan, Kemenkes RI telah membentuk Direktorat Bina Pelayanan Kesehatan
Tradisional, Alternatif, dan Komplementer melalui Permenkes nomor 1144
tahun 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan pasal
481 (Kemenkumham RI, 2010) dan diubah oleh Permenkes nomor 64 tahun
2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan pasal 457
(Kementrian Kesehatan RI, 2015) menjadi tiga subdirektorat terpisah yaitu
pelayanan empiris, tradisional, dan komplementer.
Hal ini mulai menjadi fokus perhatian upaya kesehatan di Indonesia dengan
menyadari betapa kayanya adat, kebiasaan, dan kultur dari seluruh suku yang
ada di Indonesia. Sehingga, kekayaan tersebut menjadi potensi tersembunyi
yang masih bisa dieksplorasi dalam konteks peningkatan upaya kesehatan
berbasis budaya. Selanjutnya Bab ini akan membahas secara spesifik beberapa
terapi komplementer dan alternatif.
9.3 Sistem Pengobatan Alternatif
Kategori sistem pengobatan alternatif dibuat berdasarkan kelompok
pengobatan atau penyembuhan dari daerah tertentu dan penggunaan bahan
atau metode tertentu.
9.3.1 Sistem Pengobatan Tradisional Cina
Semua pengobatan dengan bahan atau metode apa pun yang berasal atau
berawal dari Cina masuk ke dalam kategori ini. Sistem pengobatan tradisional
Cina atau dikenal dengan Traditional Chinese Medicine (TCM) meluas hingga
Eropa dan Amerika. Sistem ini bermula ketika sistem pengobatan Cina dibawa
oleh para penduduk Cina yang menjadi pendatang yang kemudian menjadi
perhatian pengobatan medis Barat (Western Medicine).
Terapi yang saat ini berkembang dan dilakukan secara luas antara lain Tai Chi,
obat herbal, Akupuntur, Akupresur, dan Qi Gong. Sistem pengobatan