Page 53 - FullBook Pengantar Riset Keperawatan
P. 53

Bab 3 Tahapan Pada Proses Riset                                39


              3.3.3 Hipotesis

              Hipotesis sebagai dugaan jawaban sementara atau bersifat temporer terhadap
              suatu pertanyaan dan tujuan penelitian. Syarat hipotesis yang baik yaitu berupa
              pernyataan, layak uji, berdasarkan teori/konsep, dan adanya hubungan antar
              variabel  (Nursalam,  2015).  Hipotesis  disusun  dalam  rangka  menjembatani
              kesenjangan  antara  permasalahan  penelitian  yang  masih  abstrak.  Setiap
              hipotesis terdiri atas suatu unit atau bagian dari masalah penelitian, dan disusun
              sebelum  penelitian  dilaksanakan  karena  hipotesis  berpotensi  memberikan
              petunjuk dalam tahapan pengumpulan, analisis, dan interpretasi data. Hipotesis
              tidak  diperlukan  dalam  studi  deskriptif,  yang  hanya  menggambarkan
              bagaimana karakteristik didistribusikan dalam suatu populasi.
              Sebaliknya  hipotesis  diperlukan  untuk  studi  yang  akan  menggunakan  uji
              signifikansi  statistik  untuk  membandingkan  temuan  di  antara  kelompok
              (Hulley et al., 2013). Hipotesis yang baik harus didasarkan pada pertanyaan
              penelitian  yang  baik  pula,  sederhana,  spesifik,  dan  dinyatakan  sebelum
              penelitian dilakukan. Hipotesis yang spesifik tidak menimbulkan ambiguitas
              tentang subjek dan variabel atau tentang bagaimana uji signifikansi statistik
              yang akan diterapkan. Hal ini menggunakan definisi operasional singkat yang
              merangkum sifat dan sumber dan bagaimana variabel akan diukur.

              Untuk  tujuan  pengujian  signifikansi  statistik,  hipotesis  penelitian  harus
              disajikan  kembali  dalam  bentuk  yang  mengategorikan  perbedaan  yang
              diharapkan antara kelompok studi. Hipotesis nol menyatakan bahwa tidak ada
              hubungan  antara  variabel  prediktor  dan  hasil  dalam  populasi.  Hipotesis  nol
              (null  hypothesis)  adalah  dasar  formal  untuk  menguji  signifikansi  statistik,
              dengan  asumsi  bahwa  benar-benar  tidak  ada  asosiasi  dalam  populasi,  uji
              statistik membantu memperkirakan probabilitas bahwa suatu asosiasi diamati
              dalam  sebuah  penelitian  adalah  karena  kebetulan.  Proposisi  bahwa  ada
              asosiasi/hubungan antar variabel disebut hipotesis alternatif.

              Hipotesis alternatif tidak dapat diuji secara langsung, hal itu diterima secara
              otomatis  jika  uji  signifikansi  statistik  menolak  hipotesis  nol  (Hulley  et  al.,
              2007).  Berdasarkan  data  yang  dikumpulkan  dalam  bentuk  sampel  dari
              populasi,  peneliti  menggunakan  uji  statistik  untuk  menentukan  apakah  ada
              cukup bukti untuk menolak hipotesis nol yang mendukung hipotesis alternatif
              bahwa  ada  asosiasi  dalam  populasi.  Standar  untuk  pengujian  ini  dikenal
              sebagai tingkat signifikansi statistik.
   48   49   50   51   52   53   54   55   56   57   58