Page 69 - FullBook Pengantar Riset Keperawatan
P. 69
Bab 4 Tradisi Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif 55
dengan cara instrumen penelitian yang telah disusun dikonsultasikan
kepada ahli. Pendapat beberapa ahli dianggap sebagai dasar untuk
melakukan uji coba kuesioner/instrumen penelitian.
2. Pengujian Validitas Isi
Instrumen penelitian harus memiliki validitas isi yang menunjukkan
sejauh mana instrumen tersebut mencerminkan isi yang dikehendaki.
Isi masing-masing pertanyaan dalam variabel harus sesuai dengan
definisi operasional, kemudian diuji validitasnya dengan melihat
korelasi antar item pertanyaan. Secara teknik pengujian validitas
konstruk dan validitas isi dapat dibantu dengan menggunakan kisi-
kisi instrumen. Pengujian validitas isi dapat dilakukan dengan cara
membandingkan antara isi instrumen dengan kompetensi yang
dikembangkan dari teori yang telah dipelajari.
3. Pengujian Validitas Eksternal
Validitas eksternal didasarkan atas kriteria yang ada di luar instrumen
yaitu berdasarkan fakta empiris atau pengalaman. Setelah
mendapatkan masukan beberapa ahli kemudian dilanjutkan dengan
uji coba di lapangan, selanjutnya hasil uji coba dilakukan uji validitas
dengan cara melihat korelasi antar item pertanyaan. Sebuah
instrumen dikatakan memiliki validitas eksternal jika hasilnya sesuai
dengan kriteria tertentu.
Uji Reliabilitas
Instrumen penelitian dikatakan memiliki reliabilitas (dapat dipercaya) jika
memberikan hasil yang tetap atau konsisten (ajeg) apabila dilakukan tes berkali
kali. Ajeg tidak harus selalu sama skornya namun dapat berubah sesuai
perubahan keajegan yang lainnya.
Terdapat beberapa cara pengujian reliabilitas instrumen menurut Sugiyono
(2010):
1. Tes retes
Instrumen penelitian diujicobakan beberapa kali pada responden yang
sama dengan instrumen yang sama pula namun dengan waktu yang
berbeda. Reliabilitas diukur dari koefisien korelasi antara uji coba