Page 52 - PANJUL DAN SAMIN
P. 52

nangka.  Panjul  mulai  melubangi  tanah  dengan  kayu
              lancip  di  tangannya.  Tanah  yang  dilubangi  berbentuk

              segi empat selebar batu bata.
                    Memang  di  desa  Panjul  warga  desa  banyak  yang
              memanfaatkan batu bata untuk membuat rumah, pagar
              atau  kandang.  Sehingga  tidak  sulit  untuk  mendapatkan

              batu batanya.
                    Setelah tanah yang dilubangi itu selesai, lalu Samin
              mempersiapkan  ranting  dari  pohon  trembesi  untuk
              penyangga batu-batu. Satu ranting ditancapkan ke tanah,

              kemudian  satu  ranting  lagi  di  tata  menyerupai  huruf  T
              diletakkan  pada  atas  ranting  yang  tertancap  di  tanah
              dan satu ranting lagi sebagai penyangga batu bata agar
              terbuka.
                    Kemudian  setelah  jebakan  burung  terpasang

              dengan  baik,  kedua  bocah  itu  memberikan  umpan
              berupa  makanan  kesukaan  burung  kutilang  yaitu  buah
              pepaya. Buah papaya ada juga yang diletakkan di depan

              jebakan  agar  burung  kutilang  dapat  melihatnya.  Tidak
              lupa  Panjul  dan  Samin  memberikan  ranting-ranting
              pohon diantara jebakan itu agar terkesan alami. Setelah
              semua siap, Panjul dan Samin menunggu di sudut kebun
              sambil bermain macanan.

                    “Nah,  Min...  sudah  siap  semua?”  Begitu  tanya
              Panjul kepada Samin.
                    “Iya Njul... sudah siap!!”





                                                                       41
   47   48   49   50   51   52   53   54   55   56   57