Page 49 - PANJUL DAN SAMIN
P. 49
Pohon talok atau cerry yang buahnya kecil-kecil itu
yang biasanya menarik minat anak-anak, atau asem
londho yang buahnya asem-asem gimana gitu yang
menjadi rebutan. Tetapi bila pohon buah yang lazim
seperti mangga, rambutan, atau jambu air terkadang
malah tidak begitu disuka.
Malam itu Panjul, Samin dan teman-temannya
yang lain tidak bermain di pekarangan rumah. Mereka
sudah menyepakati untuk belajar kelompok di
rumahnya Sumari. Kebetulan tadi siang saat di sekolah
ada tugas kelompok dari bu guru untuk mengerjakan di
rumah bersama.
Setelah tas sekolah dicangklong dipundak masing-
masing, mereka mulai berangkat untuk berkumpul di
rumahnya Sumari. Sementara Sumari menunggu teman-
temannya di rumah sambil menyiapkan tikar untuk
tempat belajar.
Setelah mereka berkumpul, lalu membentuk
lingkaran duduk di tikar sambil masing-masing
mengeluarkan buku untuk belajar bersama. Di tengah-
tengah tikar sengaja di letakkan lampu teplok untuk alat
penerangan. Karena belum ada listrik yang masuk di
desa Panjul, warga dan penduduk menggunakan lampu
teplok, lampu ublik ataupun lampu petromak.
Suasana belajar kelompok malam itu tampak
ramai, karena membaca buku dengan suara nyaring.
Sementara Dartomo tidak membaca buku. Ia diam saja
38