Page 108 - [210126] Laporan Akhir Riset Active Defense (Book View)
P. 108
Temuan dan Analisis Temuan dan Analisis
tekanan psikologis yang tinggi. Menghilangkan beban tekanan ini pada gilirannya akan dilihatnya sebagai “membantu teman.” 138 Mereka yang kesulitan memahami ini hampir
menjanjikannya reward yang mampu menyaingi risiko yang harus ditanggung karena pasti dikarenakan pengacuhannya pada fakta bahwa narkotika merupakan manifestasi
menyalahgunakan risiko. Hal ini sekaligus menjawab teka-teki yang muncul dalam dua simbolik dari sebuah hadiah (reward) bagi kalangan anak muda seperti ini. Tentu saja,
penelitian BNN yang menyatakan bahwa mayoritas penyalahguna sudah mengetahui penyuplai sosial ini adalah mungkin untuk terperosok lebih jauh dan menjadi pengedar
risiko kesehatan dan hukum dari penyalahgunaan narkotika. Lantas, mengapa masih (drug dealer). 139 Tetapi yang terpenting di sini adalah bahwa bagi kelompok peer tertentu
134
tetap menyalahguna? Jawabannya sederhana: karena reward yang dijanjikan narkotika di kalangan anak muda, narkoba dilihat lebih sebagai pemberian (gift) ketimbang “barang
dapat mengalahkan risiko yang dibawanya. Defisit atau penyepelean unsur reward ini yang haram.” Kegagalan mengantisipasi ini akan berakhir pada kegagalan mempersuasi anak
bisa jadi menyebabkan sosialisasi yang selama ini dilakukan untuk pencegahan menjadi muda untuk kritis terhadap suplai sosial.
tidak tepat sasaran dan berbuah hasil. Dua faktor ini—permintaan psikologis dan suplai sosial—adalah dua hal yang
Bagaimana dengan efek jangka panjangnya? Lagi-lagi, pengetahuan mengenai seringkali tidak diperhatikan secara serius, khususnya dengan tidak mempertimbangkan
risiko jangka panjang ini tidak akan dapat menandingi bias dari reward jangka pendek. sudut pandang yang berempati pada perspektif well-being anak muda itu sendiri.
Ini dibuktikan dari studi neuropsikologis akan fenomena adiksi lewat konsep delay Dampaknya adalah kedua bias di atas: “bias orang sehat” mengasumsikan bahwa semua
discounting dan now appeal, yang mana saat tekanan sudah amat mendesak, maka nilai orang punya sumber daya untuk memenuhi kebutuhan kesehatan psikologisnya (well
dari sebuah reward di depan mata akan tampak jauh lebih besar ketimbang reward yang being); “bias orang baik-baik” akan selalu mengasumsikan standar yang baik adalah dari
dijanjikan apabila ia tidak menyabet yang di depan mata tersebut, sekalipun reward dirinya sendiri, seraya mendiskon kemungkinan social supply sebagai sebentuk interaksi
di masa depan itu jauh lebih besar (seperti karir yang sukses, dll.). Itulah mengapa sosial yang sejati. Kedua bias ini pada gilirannya bukan hanya menjadi kontraproduktif
135
seluruh program sosialiasi dan pencegahan untuk anak muda perlu secara sensitif pada upaya pencegahan, melainkan justru ia akan terus mereproduksi dan melembagakan
berempati dan bersimpati dengan hal-hal yang menekan psikologis anak muda stigma sosial kepada para penyalahguna, dan dengan sendirinya semakin menjauhkan
sehingga membuatnya rentan untuk tergoda memetik reward dari narkotika seraya sang penyalahguna dari kemungkinan untuk mendapatkan #hidup100persen kembali.
mengesampingkan risiko jangka panjangnya. Di kesempatan lain, kami jumpai bahwa Persis seperti stigmatisasi yang gemar diulang-ulang mereka yang menderita bias
kebutuhan-kebutuhan psikologis yang membuat anak muda tertekan tidak hanya datang orang sehat: “tidak bisa sembuh, tapi bisa pulih.” Berhenti mereproduksi ungkapan ini
dari pertemanan, melainkan juga pekerjaan dan faktor ekonomi. Pekerjaan yang stressful adalah langkah awal yang tepat untuk mulai merengkuh perspektif yang human-centred.
nan menjemukan dan permasalahan kehidupan yang menekan dapat mendorong anak
muda untuk mencari “pelarian sejenak” dari tekanan kehidupan lewat narkotika, yang
lagi-lagi terkonfirmasi di banyak kajian terkini. 7.3.5. Insularitas Penelitian Soal Narkotika
136
Hal berikutnya adalah social supply. Konsep ini belakangan marak digunakan untuk
memotret dinamika peredaran obat terlarang di kalangan anak muda. Konsep suplai Dalam fase riset preliminer yang lalu (Februari s.d. April 2020), tim peneliti menyisir
sosial ini menangkap fenomena yang mana memberi obat terlarang sudah menjadi sebanyak mungkin penelitian terkini di seputar isu narkotika dari kelima perspektif yang dipakai:
ternormalisasi sedemikian rupa dan cenderung sama statusnya dengan memberi strategi, keamanan, politik kebijakan, antropsikologi, dan sosioekonomi. Hasil penelitian inilah
hadiah, memberi pertolongan, dst. Dengan memberikan narkotika, sang penyuplai yang menjadi bahan ulasan literatur sistematis (SLR, systematic literature review), dan yang juga
137
sosial tidak sedang berusaha mencelakakan si penerima, melainkan justru secara tulus poin-poin hasil ulasannya tersebar di seluruh bagian di laporan ini. Subbagian ini memaparkan
temuan menarik kami saat melakukan pencarian sumber penelitian akademik ini, khususnya
134 BNN dan LIPI, “Survei Penyalahgunaan Narkoba Tahun 2019,” 2019; BNN dan Pusat Penelitian Kesehatan UI, “Hasil Survei Pen-
yalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba Pada Kelompok Pelajar dan Mahasiswa Di 18 Provinsi Tahun 2016,” 2017.
135 Marc Lewis, The Biology of Desire. Why Addiction Is Not A Disease (New York: Public Affairs, 2015), 83.
136 Rana EL Rawas, Inês M. Amaral, dan Alex Hofer, “Social interaction reward: A resilience approach to overcome vulnerability to
drugs of abuse,” European Neuropsychopharmacology 37 (2020): 12–28. 138 Bright dan Sutherland, “‘Just doing a favor for a friend’: The social supply of ecstasy through friendship networks.”
137 Ross Coomber, Leah Moyle, dan Nigel South, “The normalisation of drug supply: The social supply of drugs as the ‘other side’ of 139 Matthew Taylor dan Gary R. Potter, “From ‘social supply’ to ‘real dealing’: Drift, friendship, and trust in drug-dealing careers,” Journal
the history of normalisation,” Drugs: Education, Prevention and Policy 23, no. 3 (2016): 255–63. of Drug Issues 43, no. 4 (2013): 392–406.
94 Laporan Akhir Desain Strategi Pertahanan Aktif (Active Defense) Laporan Akhir Desain Strategi Pertahanan Aktif (Active Defense) 95
Dalam Pencegahan Peredaran Gelap Narkotika
Dalam Pencegahan Peredaran Gelap Narkotika