Page 17 - [210126] Laporan Akhir Riset Active Defense (Book View)
P. 17

Ringkasan Eksekutif                               Ringkasan Eksekutif



 masuknya pasokan narkotika dari luar negeri, dan juga melakukan pencegahan dengan   Ada definisi singkat, dan juga ada definisi yang lebih lengkap dan eksplisit.

 memaksimalkan sinergi dan  kerjasama  dengan pihak  di luar negeri dan  dalam negeri
 dalam suatu kerangka interdiksi terpadu.

 Penelitian ini merupakan upaya untuk berkontribusi pada penguatan dan pemantapan
 strategi Pertahanan  Aktif  untuk  pencegahan  peredaran gelap  narkotika. Penelitian  ini
 melakukan  analisis  lingkungan  strategis  baik  secara  makro  di  kawasan  Asia  Tenggara,

 maupun di dalam negeri, baik secara kelembagaan di dalam BNN maupun kelembagaan
 di luar BNN yang berpengaruh pada capaian P4GN. Dengan analisis lingkungan strategis,

 penelitian menyintesiskan analisis secara makro dengan pendekatan-pendekatan dari studi
 pertahanan, studi keamanan, hubungan internasional kawasan, analisis sosioekonomi,
 dan juga pendekatan kultural dan psikologis. Dengan skema triangulasi metode dan data,

 penelitian ini mengombinasikan metode-metode baik kuantitatif dan kualitatif. Data yang
 digunakan dalam triangulasi juga beragam, mulai dari observasi, wawancara, dan FGD
 (Data  Primer),  kemudian  literatur  akademik,  laporan  resmi,  dan  arsip-arsip  legal  (Data

 Sekunder),  dan  juga  data yang  ditambang  dari media sosial, pemberitaan daring,  dan
 dataset eksisting yang resmi (big data).


                  Berdasarkan definisi di atas, penelitian ini merumuskan empat fungsi dari Pertahanan
 Pertahanan Aktif (Active Defense)  Aktif dalam kaitannya dengan fungsi kelembagaan BNN, khususnya di P4GN. Keempatnya


            adalah  sbb.:  fungsi  protektif  (pemberantasan),  fungsi  preventif  (pencegahan),  fungsi
 Dari penelusuran  literatur, didapati  bahwa  gagasan  Active Defense merujuk pada   kuratif (rehabilitasi), dan fungsi imunitif (pemberdayaan), sebagaimana dirangkum dalam
 strategi pertahanan  terhadap  empat dimensi  ancaman, yaitu  ancaman yang  di  depan   tabel ini:

 mata (imminent), yang potensial (probable), yang mungkin (possible), dan juga yang sudah
 terlanjur berdampak  (existing). Yang  khas  dari Active  Defense  adalah  bahwa ia bukan
 pertahanan  yang  sifatnya defensif  atau sekedar bertahan, melainkan  ia juga  memiliki

 aspek penyerangan yang tertanam (built-in) di dalam senarai benteng infrastrukturnya,
 teknologinya, dan juga brainware-nya. Active Defense menekankan pada strategi penguatan
 kapasitas ketahanan dan sistem bertahan diri sendiri, namun bukan semata-mata demi

 bertahan, melainkan demi penajaman kapasitas untuk melakukan intersepsi dan retaliasi.
 Itulah  mengapa,  pertama-tama,  terjemahan  paling  tepat  untuk  Active  Defense  adalah
 “Pertahanan Aktif” ketimbang “defensif aktif.”

 Mengacu  pada  Rancangan  Teknokratik  RPJMN  2020-2024,  Bappenas,  strategi

 Pertahanan Aktif ini dinilai tepat karena orientasinya pada ‘penguatan ketahanan di dalam
 untuk pencegahan ke luar’ mampu menjawab mandat RPJMN untuk “penguatan kapasitas
 mengatasi ancaman narkoba.” Karena itu, di tengah  absennya  konsensus  mengenai

 definisi Pertahanan Aktif, kami mengusulkan definisi yang mengeksplisitkan orientasi ini.




 2  Laporan Akhir Desain Strategi Pertahanan Aktif (Active Defense)   Laporan Akhir Desain Strategi Pertahanan Aktif (Active Defense)   3
                                                           Dalam Pencegahan Peredaran Gelap Narkotika
 Dalam Pencegahan Peredaran Gelap Narkotika
   12   13   14   15   16   17   18   19   20   21   22