Page 22 - [210126] Laporan Akhir Riset Active Defense (Book View)
P. 22
Ringkasan Eksekutif Ringkasan Eksekutif
untuk mengkapitalisasi kinerjanya demi mendapat sorotan publik. Tidak hanya strategi Ketiga, melengkapi perubahan ke arah paradigma pencegahan yang berlangsung
pencitraan publik, P4GN punya PR untuk menemukan bentuk apresiasi yang dapat di BNN, penelitian ini merekomendasikan untuk juga mendorong proses pemaknaan
memotivasi petugas-petugas terkait untuk kerja-kerja yang sifatnya lebih di balik layar. ancaman (atau ‘sekuritisasi’) ke arah yang sesuai dengan ide dasar pertahanan aktif, dan
menyelaraskan program dan kebijakan sesuai pemaknaan tersebut. Karena orientasi
Teori Perubahan: Strategi Pertahanan Aktif Pertahanan Aktif adalah penguatan di dalam demi menunjang strategi ke luar, maka
pelibatan peran serta masyarakat yang aktif, bahkan proaktif menjadi mutlak. Masyarakat
untuk Cegah-Edar harus didorong juga untuk mampu melakukan fungsi-fungsi pertahanan aktif secara
mandiri, mulai dari deteksi dini, kemampuan menanggulangi, sampai kemampuan
Imperatif mendasar dari Strategi Pertahanan Aktif untuk Pencegahan Peredaran untuk menghalau ancaman, setidaknya yang sifatnya bottom-up. Untuk meningkatkan
(Cegah-Edar) adalah bahwa di satu sisi, peningkatan kapasitas ketahanan dan pertahanan dukungan, komitmen, dan kepercayaan dari masyarakat, BNN perlu untuk tidak hanya
aktif di dalam negeri merupakan prasyarat utama untuk strategi pencegahan ke luar, menyosialisasikan pengetahuan, informasi, dan semangat pertahanan aktif P4GN,
namun di sisi lain, harus diformulasikan terlebih dahulu strategi pencegahan ke luar untuk melainkan juga mampu memberikan garansi penegakan hak asasi manusia, perlindungan
menjadi kerangka prioritas upaya peningkatan ketahanan dan pertahanan aktif di dalam. saksi, dan jaminan privasi masyarakat.
Dengan demikian, seluruh rangkaian kebijakan di dalam menjadi punya muatan strategis Kemudian, dengan semangat yang diestafetkan oleh Renstra dan juga Nasmik
bagi suksesnya strategi pertahanan aktif ke luar. Renstra untuk merancang kebijakan yang berkesesuaian dengan perkembangan terkini
Dengan memetik pelajaran dari analisis lingkungan strategis eksternal dan juga dari ekologi kejahatan narkotika, penelitian merekomendasikan BNN untuk memiliki peta
pembelajaran sejarah diplomasi Indonesia di kawasan, penelitian ini merekomendasikan ancaman (threat model) yang holistik terkait ancaman, serangan, dan potensi dampak
pengerangkaan kerja BNN ke dalam apa yang disebut Diplomasi Pembangunan Rezim Anti- dari bisnis adiksi ilegal narkotika ke masyarakat. Ini mencakup strategi intervensi yang
Narkotika (regime-building diplomacy). Diplomasi ini dilakukan dengan upaya membangun memperhatikan keluasan ranah serangan dari agen-agen ancaman narkotika yang
kepemimpinan informal (informal leadership) yang konstruktif di kawasan. Artinya, pertama, beragam: mulai dari narasi persuasinya, dari efek neurokimiawinya, dari suplai sosialnya,
kepimpinan ini perlu dilakukan melalui upaya dialog informal/kultural dan kebersamaan dari agen-agennya, dan sampai dari kartel transnasionalnya. Artinya, skenario ketahanan
dengan pemimpin-pemimpin kunci di kawasan, dan kedua, kepemimpinan ini dilakukan dan pertahanan aktif perlu dirancang di tataran psikis individu, relasi sosial masyakat,
dengan menawarkan ide-ide inovatif yang dilakukan oleh BNN di dalam negeri sebagai ruang publik, di perbatasan, dan sampai ke kancah internasional.
upaya membangun ketahanan dan pertahanan aktif. Keempat, penelitian ini merekomendasi Indeks Prevalensi sebagai indeks acuan
Kedua, Strategi Pertahanan Aktif untuk Cegah-Edar (SPACE) perlu untuk dilakukan utama dari capaian (outcome) dari P4GN, dan mengusulkan target kinerja kepada
secara holistik dengan ketiga pendekatan supply, demand, dan harm-reduction, dan juga pencapaian angka ‘prevalensi nol’ atau ‘zero prevalence’. Rasionalisasinya, mengukur
1
diintegrasikan dengan upaya-upaya untuk menstrategisasi seluruh unit kerja di dalam hasil P4GN tidak bisa dilakukan di sisi supply, utamanya karena rujukan dari supply itu
BNN untuk menyukseskan strategi ini. Pergeseran paradigma ke pencegahan yang sendiri yang berpotensi tidak terbatas (bisnis yang “tidak ada matinya” dan tidak diketahui
tengah dilakukan BNN, perlu didorong lebih jauh lagi sampai formulasi dan juga evaluasi keberadaan pusatnya), yang artinya menjadi mustahil secara metodologis. Sebaliknya,
program-program di seluruh unit secara terukur, bagi dari segi luaran kinerja (output) dan malah sejalan dengan ide dasar Pertahanan Aktif, pengukuran mesti dilakukan di
maupun capaian hasil (outcome). Dengan kata lain, seluruh unit wajib untuk mampu sisi demand: sejauh mana masyarakat bebas dari paparan, dan sejauh mana ia kebal dari
menjelaskan dan mempertanggungjawabkan program-programnya dalam kaitan sejauh potensi dan kemungkinan keterpaparan di masa yang akan datang. Untuk sampai ke arah
mana ia: mencegah orang mendapatkan atau menjadi pelaku supply; mencegah orang/ sini, perlu indeks-indeks proksimal (antara) yang bisa memandu sekaligus menjembatani
masyarakat untuk mencari atau bahkan menciptakan demand; dan mencegah bisnis gelap
adiksi menjadi harm terhadap individu dan masyarakat.
1 Angka nol yg dimaksud tidak harus berarti 0,00. Secara statistik bisa saja adalah 0,49, yang mana jika dibulatkan satu digit akan
menghasilkan 0.
8 Laporan Akhir Desain Strategi Pertahanan Aktif (Active Defense) Laporan Akhir Desain Strategi Pertahanan Aktif (Active Defense) 9
Dalam Pencegahan Peredaran Gelap Narkotika
Dalam Pencegahan Peredaran Gelap Narkotika