Page 26 - [210126] Laporan Akhir Riset Active Defense (Book View)
P. 26
Ringkasan Eksekutif Ringkasan Eksekutif
Gagasan pertama adalah untuk mendorong Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) BNN yang dan low-politics.
sudah ada ke arah program sertifikasi kenarkotikaan secara internasional dengan model Kelima, adalah merancang (sekaligus menata) secara sistematis program dan strategi
corporate university. Sertifikasi ini mencakup seluruh bidang pekerjaan yang bersentuhan rehabilitasi secara nasional dengan berpusatkan pada manusia (human-centred intervention).
dengan urusan narkotika, mulai dari administrasi-birokrasi, pengelolaan program, desain Perancangan ini melibatkan seluruh pegiat, praktisi, peneliti, dan juga penyelenggara
kampanye, hubungan masyarakat, konseling, psikolog, pendamping, programmer, peneliti, balai rehabilitasi. Untuk ini, BNN perlu mengonsolidasikan seluruh elemen dan pemangku
sampai juga petugas keamanan, di masyarakat, di laut, di perbatasan, dan bahkan juga kepentingan dalam bidang rehabilitasi agar sepakat untuk membuat program yang berbasis
penegak hukum, jaksa, hakim, diplomat, dan lain sebagainya. Ide dasarnya adalah bahwa luaran dan capaian terukur. Untuk paradigma yang human-centred, BNN direkomendasikan
Indonesia menginisiasi peningkatan kualitas modal manusia di kawasan sembari mengikutkan untuk mengeksplorasi alternatif model bagi adiksi selain model “penyakit otak” (brain
warganya di dalam program tersebut. Dengan model BNN Corporate University, program disease) yang banyak terbukti justru kontraproduktif, menuju model “neurodevelopmental-
sertifikasi tersebut bisa dirancang secara lebih profesional, akuntabel, dan juga elegan. learning” yang mulai banyak dipakai secara global, baik secara akademis maupun praktis/
Gagasan ke dua adalah mendorong inisiatif INARCELL (International Anti-Narcotics klinis. Bisa dimulai dengan menyelenggarakan kajian dan konferensi adiksi lintas-disiplin
Center for Excellence) yang sudah dilakukan BNN untuk menjadi epistemic community pertama (kesehatan masyarakat, kesejahteraan sosial, psikologi, neurosains, sosiologi, antropologi,
di Asia Tenggara yang khusus menggeluti persoalan narkotika. Program-program kerjanya dst.), maupun mengundang pakar (mis. Marc Lewis) untuk memberi workshop dan memandu
bisa disejalankan dengan BNN Corporate University, namun ide dasarnya adalah INARCELL pengembangan teknik dan instrumen terapi berikut pengukuran capaian rehabilitasi secara
menjadi suatu Center for Policy Research Excellence yang di dalamnya berkumpul para nasional. Program rehabilitasi yang terkonsolidasikan secara nasional ini kemudian di-upscale
akademisi, pakar, peneliti, dan juga melibatkan pengambil kebijakan strategis di kawasan se-high-profile mungkin untuk juga menjadi program yang bisa dibawa ke forum kawasan,
untuk melakukan kajian dan diseminasi bersama untuk membahas dan mendiskusikan dan bahkan mengajak partisipasi ke dalam semacam platform komunikasi untuk rehabilitasi
tantangan-tantangan terkini di bidang narkotika. INARCELL ini, pada iterasinya, bisa menjadi Asia Tenggara. Dengan begini, kerjasama people-to-people dapat terwujud, dan satu lagi skor
sentra pendanaan riset (seperti National Institute on Drug Abuse [NIDA] di Amerika Serikat) diplomasi kultural Indonesia dicetak.
yang khusus mengkaji di dan soal Asia Tenggara. Usulan kelima tadi juga berkontribusi pada upaya untuk rekomendasi keenam kami,
Gagasan berikutnya adalah inisiasi Platform Interdiksi Regional yang Data-Driven. yaitu pelibatan masyarakat dalam upaya peningkatan ketahanan dan pertahanan aktif
Program ini sebenarnya agaknya baru bisa tercapai saat mutual trust di kalangan negara- dari, oleh, dan untuk masyarakat: Societal Active Defense Program. Program di dalam BNN
negara di kawasan sudah tinggi. Ide dasarnya adalah menginisiasi suatu platform pangkalan yang sudah ada seperti Agen Pemulihan (AP) bisa diiterasi lebih lanjut ke sini. Ide dasar
basis data dan dasbor visual yang dapat diakses oleh seluruh “BNN” di kawasan sebagai program ini adalah di satu sisi memperkuat masyarakat dengan cara penyediaan informasi,
sumber rujukan utama saat mengoordinasikan tindakan. Langkahnya, negara-negara pelatihan deteksi dini, pelatihan penanganan/konseling sehari-hari (untuk menangani curhat,
perlu menyepakati berbagai macam meta-data untuk bisa dibagi, diakses, dan disaksikan terutama), pembuatan konten dan kegiatan kampanye awareness raising, dan juga di sisi
2
secara real-time. Kemudian masing-masing menugaskan salah satu unitnya untuk mengawal lain mengajak masyarakat untuk secara aktif terlibat dalam perumusan kebijakan-kebijakan
pengisian dan pemutakhiran data tersebut. Salah satu dataset yang bisa dimulai adalah BNN, dan “BNN” lain di kawasan, dalam skema ko-kreasi kebijakan (policy co-creation). Di sini,
pembentukan Data Prevalensi di kawasan terlebih dahulu, sebelum merambat ke data-data ide dasar ketahanan dan pertahanan aktif mendapatkan momen puncaknya, yaitu bersama-
lain yang lebih sensitif. sama masyarakat untuk melawan ancaman narkotika.
Berikutnya, keempat, penelitian ini juga merekomendasikan formulasi program Rekomendasi-rekomendasi di atas tentunya amat mahal untuk diimplementasikan.
Pasca-hukuman (pemasyarakatan dan rehabilitasi) bersama di tingkat kawasan. Sekalipun Di sinilah arti penting rekomendasi regionalisasi dan kapitalisasi di atas. Dengan strategi
pelaksanaannya di negara masing-masing, namun perumusan dan pelaporannya dilakukan pembiayaan yang dieksternalisasi, BNN bisa fokus kepada memenuhi standar-standar
di tingkatan kawasan. Program pasca-hukuman ini bisa menjadi signatory program yang
merekatkan negara-negara di kawasan karena karakternya yang cenderung people-centred 2 Banyak riset yang menunjukkan bahwa help-seeking yang paling dominan di kalangan anak muda remaja yang mengalami perso-
alan mental dan problema kehidupan adalah dengan curhat (curahan hati) ke teman dan saudara sebaya, yang mayoritas tidak profesional,
tidak memiliki keahlian, dan cenderung memberi solusi yang bermasalah.
12 Laporan Akhir Desain Strategi Pertahanan Aktif (Active Defense) Laporan Akhir Desain Strategi Pertahanan Aktif (Active Defense) 13
Dalam Pencegahan Peredaran Gelap Narkotika
Dalam Pencegahan Peredaran Gelap Narkotika