Page 182 - [210126] Laporan Akhir Riset Active Defense (Book View)
P. 182

Rekomendasi                                                                                                                                                                                                    Rekomendasi



          Momen dan urgensi                                                                                                              Tepat di sini kami kira makna diplomatik dari rekomendasi strategis kami sedari soal


                                                                                                                                   kepemimpinan kawasan dan pembangunan rezim anti-narkotika, yaitu bahwa Indonesia
               Rekomendasi  diplomasi  anti-narkotika  dengan  berbasiskan  pada  kepemimpinan                                     perlu memiliki ide dan gagasan yang ditawarkan bagi dan untuk kawasan, dan bahwa ide

          yang berorientasikan pada pembangunan rezim ini sebenarnya dapat memberi amunisi                                         itu disuarakan dengan lantang dan dengan penuh otoritas kepemimpinan di forum-forum
          tambahan bagi perwakilan-perwakilan BNN dalam berbicara di forum-forum internasional                                     internasional.  Ide-ide  yang  akan  dipaparkan  pada  bagian  berikutnya  merupakan  “stok
          seperti INCB, ASOD, DAINAP, dst. Sebagaimana dikeluhkan Deputi Hukum dan Kerjasama                                       argumen”  untuk  ditawarkan,  di-retorika-kan  bahkan,  di  hadapan  publik  internasional.

          BNN  dan Kepala Puslitdatin, seringkali Indonesia/BNN diminta untuk menjadi pembicara                                    Di sini, argumen kedaulatan bisa ditekankan untuk memungkasi tawaran-tawaran ide ini,
               236
          namun sebenarnya itu hanya sekedar ajang untuk mempertanyakan kebijakan-kebijakan                                        karena pada saat itulah  fungsi  retorik dari argumen  kedaulatan  dapat  dimaksimalkan
          Indonesia yang kontroversial (seperti hukuman mati dan perintah tembak di tempat) di                                     menjadi sinyalemen kewibawaan dan kepemimpinan.

          hadapan  publik.  Untuk  menghalau  dakwaan-dakwaan  ini,  kedua  petinggi  BNN  tersebut
          menggunakan  argumen  kedaulatan  nasional.  Namun  demikian,  ada  ketidakpuasan

          yang diceritakan kepada kami para peneliti mengenai “stok argumen” untuk menjawab                                        Payung hukum dan kelembagaan
          pertanyaan-pertanyaan  semacam  ini,  “supaya  nggak  selalu  kedaulatan  terus  jawabnya,”
          kata Pak Kapuslitdatin dalam sebuah sambutan di acara rapat tim peneliti.                                                      Dalam menentukan who dan who’s who untuk menjalankan strategi diplomasi ini,
                                                                                                                                   perlu diklarifikasi dulu secara terang benderang di sini, bahwa diplomasi tidak sinonim
               Dari perspektif studi diplomasi dan hubungan internasional, memang benar bahwa

          argumen kedaulatan sebenarnya tidak bisa dikatakan argumen dalam artian sebenarnya.                                      dengan kerjasama, dan kerjasama (internasional)  tidaklah  selalu diplomatis.
          Ibaratnya, berargumentasi dengan alasan kedaulatan adalah sama dengan mengatakan                                         Dalam artian luas, diplomasi adalah alat untuk mencapai kepentingan nasional di kancah
          bahwa  matahari  terbit  dari  Timur.  Pula,  ia  juga  cenderung  membawa  kesan  yang  non-                            internasional yang dijalankan seturut haluan politik luar negeri (foreign policy).  Kerjasama

          diplomatis apabila disampaikan dalam suatu persitegangan, dan justru malah memasang                                      hanyalah satu dari sekian banyak manifestasi dari diplomasi; walau tidak dipungkiri bahwa
          barrier yang malah memperjauh jarak untuk sampai pada konsensus diplomatik.  Lebih dari                                  salah satu indikasi sukses diplomasi adalah terjalinnya kerjasama internasional. Poin di
                                                                                               237
          itu, bahkan, sebagaimana banyak diamati, argumen kedaulatan hampir selalu diutarakan                                     sini adalah bahwa program-program kerjasama perlu untuk diletakkan dalam cakrawala

          oleh negara-negara kecil (atau yang beraspirasi menjadi negara), yang berada pada posisi                                 luas diplomasi Indonesia secara umum di dunia internasional. Dengan kata lain, diplomasi
          “di bawah angin,” yang khawatir dengan posisi internasionalnya, dan yang berusaha secara                                 anti-narkotika BNN perlu untuk diselaraskan dengan seluruh infrastruktur dan aparatur
          dramatis menggalang dukungan.  Indonesia, sebagai negara besar di kawasan, perlu untuk                                   diplomasi Indonesia: mulai dari kementerian (tidak hanya Kemlu), perwakilan tetap (PTRI),
                                             238
          mengantisipasi kesan dan sinyal yang rawan ditangkap secara salah oleh negara-negara                                     dan seluruh duta, konsul, dan para diplomat.
          lain saat kita menandaskan kedaulatan di panggung diplomatik. Oleh karena itu, panggung                                        Dalam Inpres 2/2020 tentang RAN P4GN 2020-2024, Kementerian Luar Negeri juga

          pidato diplomatik perlu diperhatikan secara serius; argumen yang disampaikan perlu benar-                                masuk diinstruksikan (nomor pertama dalam daftar) untuk mendiseminasikan informasi
          benar persuasif, diplomatis, dan—sebagaimana rekomendasi kami—mendemonstrasikan                                          seputar P4GN ke luar negeri. Kesempatan ini bisa dipakai oleh BNN untuk mempererat
          clout otoritas kepemimpinan. Karena, pada dasarnya, berpidato diplomatik itu sendiri adalah                              hubungan antar lembaga, dan menyinergikan strategi diplomasi anti-narkotika ke dalam

          merupakan strategi gelar kekuasaan di dalam hubungan internasional.          239                                         strategi besar diplomasi Indonesia  di  kawasan. Bila perlu,  BNN  bisa mengajak Kemlu
                                                                                                                                   untuk mengikatkan diri dalam nota kesepahaman (MoU) yang mengatur soal kerjasama

            236   Tim Riset Active Defense BNN-UBJ, “Jakarta - Wawancara Deputi Huker BNN (131120),” 2020.                         konten kampanye anti-narkotika di PTRI-PTRI di kawasan, soal induksi semangat P4GN/
            237   Rebecca Adler-Nissen, “Just greasing the wheels? Mediating difference or the evasion of power and responsibility in diplomacy,”
          The Hague Journal of Diplomacy 10, no. 1 (2015): 22–28.                                                                  kenarkotikaan di kalangan para diplomat, soal menghubungkan aktivitas-aktivitas BNN ke
            238   Ryan K. Beasley dan Juliet Kaarbo, “Casting for a sovereign role: Socialising an aspirant state in the Scottish independence refer-
          endum,” European Journal of International Relations 24, no. 1 (2018): 8–32; Gëzim Visoka, “Metis diplomacy: The everyday politics of becoming   luar negeri, dst.
          a sovereign state,” Cooperation and Conflict 54, no. 2 (2019): 167–90; Jane K. Cowan, “Who’s Afraid of Violent Language? Honour, sovereignty
          and claims-making in the League of Nations,” Anthropological Theory 3, no. 3 (2003): 271–91.                                   Pada bagian berikutnya, kami coba paparkan beberapa rekomendasi ide program
            239   Craig Hayden, “Scope, mechanism, and outcome: Arguing soft power in the context of public diplomacy,” Journal of International
          Relations and Development 20, no. 2 (2017): 331–57.


            168     Laporan Akhir Desain Strategi Pertahanan Aktif (Active Defense)                                                                               Laporan Akhir Desain Strategi Pertahanan Aktif (Active Defense)   169
                                                                                                                                                                                  Dalam Pencegahan Peredaran Gelap Narkotika
                    Dalam Pencegahan Peredaran Gelap Narkotika
   177   178   179   180   181   182   183   184   185   186   187