Page 63 - [210126] Laporan Akhir Riset Active Defense (Book View)
P. 63

Temuan dan Analisis                                                                      Temuan dan Analisis



 7.1.  DEFINISI DAN CAKUPAN   hanya lima buah artikel yang membahas Pertahanan Aktif tidak dalam kaitannya dengan


 STRATEGI PERTAHANAN AKTIF   keamanan siber. Delapan lainnya membahas Pertahanan Aktif dalam konteks pertahanan
            diri di dunia satwa, misalnya katak, pinguin, dst. Sisanya, hasil pencarian menampilkan
 (ACTIVE DEFENSE)  artikel-artikel  mengenai  keamanan  siber  dari  perspektif  yang  cenderung  teknis.  Oleh

            karena itu, pembelajaran mengenai Pertahanan Aktif  kali ini akan banyak memetik
            pelajaran dari perumusan strategi di ranah siber. Sekalipun secara praktis dan teknis ia
 Pertama, dan  sekaligus  yang  paling  menjadi  jiwa  dari  penelitian  ini,  adalah  soal   tidak akan banyak  berarti, namun prinsip-prinsip umumnya tentu merupakan hal yang

 terminologi  dan  konsepsi  ‘Active Defense’  itu  sendiri,  dan  khususnya  istilah  pertahanan   layak dipertimbangkan.
 (defense). Dalam praktiknya, istilah pertahanan kerap dipakai dalam perbincangan soal
 keamanan dalam artiannya yang tradisional, yaitu yang erat kaitannya dengan muatan   Dari penjelajahan literatur, didapati bahwa strategi pertahanan aktif pada umumnya

 kemiliteran dan keutuhan kedaulatan negara. Sehingga pertanyaan yang secara intuitif   merupakan strategi pertahanan yang juga memiliki aspek penyerangan yang built-in di
 muncul adalah sejauh mana terma pertahanan ini cocok untuk dipakai sebagai kosakata   dalam senarai benteng infrastruktur, teknologi pertahanannya dan terutama di benak
                             40
 strategis untuk menghadapi ancaman peredaran gelap dan penyalahgunaan narkotika,   brainware-nya.  Persis dengan julukannya sehari-hari: “hackback” (retas balik). Berbeda
 yang  notabene  terkategorikan  sebagai  keamanan  non-tradisional  yang  muncul  dari   dari pertahanan pada umumnya yang memiliki konsepsi dan target ancaman yang jelas,
 ancaman-ancaman yang sifatnya non-militer dan non-negara? Mungkinkah pertahanan   strategi pertahanan aktif mengasumsikan bahwa musuh dan ancaman itu tidaklah

 bisa  diartikan  dan  dilakukan  dalam  konteksnya  yang  non-tradisional?  Kemudian,   jelas identitasnya, motifnya, dan dari mana ia melancarkan serangan dan ke titik
 bagaimana formulasi yang tepat untuk mendudukkan strategi Active Defense (Pertahanan   mana. Asumsi ini amatlah relevan bagi diskusi mengenai pertahanan terhadap ancaman
 Aktif)  sebagai strategi besar pencegahan peredaran gelap narkotika dengan  tetap   peredaran gelap narkotika: ia bisa datang dari manapun, dari siapapun, dengan modus

 memegang teguh corak non-tradisionalnya?   yang tidak menentu pula, dalangnya pun sukar untuk diketahui. Ini jelas berbeda dengan
            pertahanan dalam artian tradisional yang mengasumsikan musuh yang jelas: artileri lawan
 Bagian  ini  menyarikan  pembelajaran  yang  didapat  dari  evolusi  gagasan  strategi   dari negara lain. Sehingga pertahanan yang dibayangkan pertahanan aktif tidak bisa
 pertahanan dalam konteks keamanan non-tradisional. Pembahasan kemudian diteruskan   hanya dipusatkan pada satu atau dua garda depan saja, melainkan ia harus tersebar
 dengan diskusi mengenai evolusi gagasan Pertahanan Aktif  itu sendiri sebagaimana   merata di seluruh bidang (surface) teritorinya. Dan tidak hanya bertahan, melainkan

 yang diartikulasikan di dalam perdebatan-perdebatan akademis dan kebijakan. Setelah   juga siap dan mampu untuk menyerang balik secara cepat.
 menggariskan komponen-komponen penting penopang strategi tersebut, pembahasan
 diarahkan untuk menarik inspirasi penting dari evolusi gagasan  dan menerapkannya ke   Salah satu tipologi strategi Pertahanan Aktif yang banyak dikutip  adalah yang

 dalam kerangka makro-strategis yang bercorak Pertahanan Aktif bagi P4GN secara umum,   dikembangkan  oleh  Paul  Rosenzweig,  seorang  pakar  hukum  dan  keamanan  siber  dari
                                                   41
 dan bagi strategi pencegahan peredaran gelap narkotika secara khusus.   George Washington University, AS.  Dalam matriksnya, ia menunjukkan empat spektrum
            manuver dalam Pertahanan Aktif: yaitu melakukan observasi gerakan lawan, mengakses
 7.1.1. Evolusi Gagasan Strategis Active Defense  file  dari  komputer  lawan  (dengan  cara  meretas),  mendisrupsi aktivitas penyerangan
            lawan, dan menghancurkan serangan dan bahkan basis kekuatan lawan. Keempat ini

            bisa dilakukan dari dalam jaringan (intranet) atau luar jaringannya (internet). Keempat
 Dalam literatur di seputar strategi Pertahanan Aktif, didapati bahwa ternyata, dalam   manuver ini merentang dari spektrum yang paling pasif sampai yang paling proaktif.
 penggunaan kontemporernya di kalangan komunitas ilmiah, strategi Pertahanan

 Aktif lebih banyak didiskusikan di ranah keamanan siber. Pada pencarian di Google   40    Untuk yang terakhir (brainware) dihubungkan dengan prevalensi tinggi serangan siber yang dimulai dengan teknik rekayasa so-
 Scholar misalnya,  dengan filter tahun terlama 2010, dari 50 artikel pertama yang muncul,   sial (seperti phishing dan spam). Menurut sebuah laporan, teknik ini bertanggung-jawab atas 97% kasus serangan siber. Hanya 3% saja
 39
            yang benar-benar mengeksploitasi kerawanan teknis, sebagaiman ditampilkan dalam imaji-imaji di filem dan headline berita-berita. Lihat
            Victoria Wilson, “Statistics You Need to Know About Social Engineering,” SysGroup, 2019, https://www.sysgroup.com/resources/blog/statis-
            tics-need-to-know-social-engineering.
               41    Paul Rosenzweig, “International Law and Private Actor Active Cyber Defensive Measures,” Stanford Journal of International Law 50,
 39    Pencarian dilakukan pada 4 Juni 2020.  no. 1 (2014).


 48  Laporan Akhir Desain Strategi Pertahanan Aktif (Active Defense)   Laporan Akhir Desain Strategi Pertahanan Aktif (Active Defense)   49
                                                           Dalam Pencegahan Peredaran Gelap Narkotika
 Dalam Pencegahan Peredaran Gelap Narkotika
   58   59   60   61   62   63   64   65   66   67   68