Page 56 - Grafis Islam 05-Islam, Dialog Toleransi, Kebangsaan
P. 56
Islam dan
eksperimen demokrasi
Karikatur
Sukarno dan
NASAKOM karya
Thiotsan.
Sumber :
Wartha Bhakti
7 Januari 1965.
Sesudah kedaulatan RI tercapai, maka Masyumi bisa dikatakan sebagai partai
wajah politik tanah air saat itu diwarnai pemerintah karena lima tokohnya
dengan berbagai eksperimen demokrasi memperoleh jabatan di pemerintahan, dan
yang dilakukan oleh segenap elemen-elemen juga karena Masyumi merupakan salah satu
politik di Indonesia. Hal ini dapat dilihat pada dari empat partai politik besar masa itu.
dinamika politik khususnya di kalangan
Islam seperti Masyumi. Pada awalnya, Namun, hubungan Masyumi dan Sukarno
anggota-anggota Masyumi tidak ingin sendiri semakin memburuk. Sesudah
membentuk partai politik karena mereka Konferensi Asia–Afrika yang diadakan di
khawatir akan dampak pendirian partai Bandung, Sukarno cenderung bergerak
politik berlabel Islam kepada Kesatuan mendekati dunia ketiga dan kekuatan kiri
Nasional Republik. Sesudah kemerdekaan Asia-Afrika yang diwakili oleh Presiden
RI dapat dipastikan, dan melihat situasi Nasser dari Mesir dan Perdana Menteri BUKU 5 Islam, Dialog Toleransi, Kebangsaan
politik serta kemudia hasil Pemilu 1955 yang Nehru dari India.
mengecewakan membuat Masyumi tampil Pada 1957 Sukarno mengumumkan
sebagai partai politik dengan ciri garis rencana untuk menghapuskan Demokrasi
Islamis yang Iebih tegas. Parlementer dan mengubahnya menjadi
Demokrasi Terpimpin. Sukarno juga
Hal tersebut merupakan reaksi keras atas menghapuskan posisi Wakil Presiden,
manuver politik Presiden Sukarno yang sehingga mengakhiri dwitunggal Sukarno–
mencoba bereksperimen, dengan bentuk Hatta yang sudah ada sejak 1945.
demokrasi yang ada di Indonesia yaitu 43
Demokrasi Parlementer yang berlangsung Sementara itu, Natsir; tokoh Persis yang ada
antara tahun 1950 sampai 1957. Masa itu di Masyumi selalu menegaskan komitmen
dikenal sebagai masa yang tidak stabil Masyumi ke musyawarah demokratis,
secara politik, karena negara mengalami dan—karena antikomunis—menampilkan
enam kali pergantian pemerintahan. kecenderungan ke kebijakan luar negeri
yang condong pro-Amerika.