Page 60 - Grafis Islam 05-Islam, Dialog Toleransi, Kebangsaan
P. 60

Yes!!!
                                    NO !!!!              Kembali ke
                                                           UUD 1945






















                        Kubu Islam                                   Kubu Nasionalis
                        (201 suara)                                  (265 suara)


                          Karena tidak mencapai kata sepakat maka   kalah tipis.  Hal itu menunjukkan ada
                          muncullah usulan dari Presiden Sukarno dan   pertentangan yang keras baik dari kubu
                          pimpinan TNI Jenderal Abdul Haris Nasution   Islam maupun dari kubu Pancasila dalam
                          untuk kembali kepada UUD 1945. Terhadap   menyikapi  usulan untuk memasukkan
                          usulan pemerintah itu, faksi pro Sukarno,   kembali tujuh kata dalam Piagam
                          PNI dan PKI serta merta menyetujuinya.    Jakarta. Usulan pemerintah untuk
                          Sementara itu, fraksi Islam menginginkan   kembali ke UUD 1945, tanpa revisi, juga
                          Konstutante tetap bekerja menyelesaikan   dilaksanakan melalui pemungutan suara
                          pekerjaannya semula. Mereka tidak     di Majelis Konsituante. Konstituante
                          menerima UUD 45 tanpa melalui sebuah   bahkan sampai melakukan tiga kali
                          revisi. Faksi Islam menyatakan bahwa   pemungutan suara. Karena kemenangan
                          mereka menerima kembali UUD 1945, dengan   fraksi Pancasila tidak memenuhi korum
                          catatan Piagam Jakarta dicantumkan dalam   (kurang dari 2/3 suara )–sebagaimana
                          UUD 45 dan mempunyai kekuatan hukum   diamanatkan dalam UUD 45—maka
                          sebagai bagian darinya. Menanggapi usulan   hasil pemungutan suara itu tidak
                          faksi Islam itu, PM Djuanda pada 22 April   dimenangkan oleh salah satu pihak.   BUKU   5     Islam, Dialog Toleransi, Kebangsaan
                          1959 dalam keterangannya untuk menjawab
                          pertanyaan-pertanyaan wakil-wakil Islam   Kemudian pimpinan TNI dan wakil-
                          di Majelis Konstituante menyatakan bahwa   wakil Konstituante mengusulkan
                          Piagam Jakarta tanpa tujuh kata tersebut   kepada Presiden Sukarno agar
                          sudah menjiwai UUD 1945 dan oleh karena   segera mengeluarkan dekrit.  Menteri
                          itu sudah cukup sebagai dasar bagi    Penerangan Roeslan Abdulgani diutus
                          pelaksanaan hukum agama.              menghadap Sukarno yang sedang
                                                                berkunjung ke Tokyo, untuk memberi
                          Keterangan pemerintah tersebut belum
                          memuaskan fraksi Islam, maka diambillah   laporan tentang perkembangan politik   47
                          pemungutan suara di Konstituante. Hasilnya   dalam negeri. Presiden pun segera pulang
                          201 pro dan 265 kontra dari 470 anggota   ke Tanah Air pada 29 Juni 1959. Rumusan
                          Konstituante yang hadir. Fraksi Islam   dekrit itu akhirnya ditandatangani pada
                                                                4 Juli 1959 dan diumumkan di Istana
                                                                Merdeka pada 5 Juli 1959.
   55   56   57   58   59   60   61   62   63   64   65