Page 42 - Kelas XII. 3. Interaksi Keruangan Desa Kota
P. 42

Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
                  Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan






                  pesatnya  ilmu  pengetahuan  dan  teknologi  (iptek)  ciptaan  manusia,  maka

                  bermunculan  pemukiman-pemukiman  baru.  Selanjutnya,  akan  diikuti  oleh

                  fasilitas-fasilitas  sosial  seperti  pasar,  pertokoan,  rumah  sakit,  perkantoran,
                  sekolah, tempat hiburan, jalan-jalan raya, terminal, industri, dan sebagainya,

                  hingga terbentuklah suatu wilayah kota.


                  Berdasarkan  pengertian  di  atas  dapat  disimpulkan  bahwa  pengertian  kota

                  adalah  suatu  sistem  jaringan  kehidupan  manusia  yang  ditandai  dengan
                  kepadatan  penduduk  yang  tinggi  dan  strata  sosial  ekonomi  yang  beragam.

                  Dalam arti luas, kota dapat diartikan juga sebagai sebuah bentang budaya yang
                  yang  ditimbulkan  oleh  unsur-unsur  alami  dan  non  alami  dengan  gejala

                  aglomerasi yang dengan kehidupan yang heterogen dan bersifat materialistis.

                  Para  ahli  memberi  pengertian  tentang  kota  sesuai  dengan  sudut  pandang
                  keilmuannya masing-masing. Pengertian kota menurut beberapa ahli sebagai

                  berikut:

                  a. Bintarto (1983:36) menyebutkan bahwa kota dapat diartikan sebagai suatu
                     sistem    jaringan  kehidupan  manusia  yang  ditandai  dengan  kepadatan

                     penduduk  yang  tinggi,  dan  diwarnai  dengan  strata  sosial  ekonomi  yang

                     heterogen  dan  coraknya  yang  materialistis.  Hal  menonjol  yang
                     membedakan  desa  dengan  kota  adalah  desa  merupakan  masyarakat

                     agraris, sedang kota nonagraris;

                  b.  Wirth,  kota  adalah  suatu  permukiman  yang  cukup  besar,  padat  dan
                     permanen, dihuni oleh orang-orang yang heterogen kehidupan sosialnya;

                  c.  Max  Weber,  kota  adalah  sustu  daerah  tempat  tinggal  yang  penghuni

                     setempat dapat memenuhi  sebagian besar kebutuhan ekonominya di pasar
                     lokal.

                  2) Klasifikasi Kota
                     Pemerintah    Republik    Indonesia    membuat  penggolongan  kota

                     berdasarkan  jumlah  penduduk  sebagai  berikut  (diolah  dari  Urban

                     Population Growth of Indonesia, 1980-1990):






                  124
   37   38   39   40   41   42   43   44   45   46   47