Page 92 - E-MODUL HORTIKULTURA
P. 92
3. Pembuatan Larutan Nutrisi
Mencampurkan larutan nutrisi hidroponik (excell) dengan perbandingan 1 ml
larutan nutrisi dicampukan dalam 1000 ml air.
4. Pemberian Larutan Nutrisi
Larutan nutrisi dalam NFT dan DFT dialirkan dari bak nutrisi yang sekaligus
sebagai bak penampung nutrisi, kemudian dilanjutkan kesaluran penanaman (inlet).
Nutrisi yang tidak terpakai dialirkan kembali ke bak penampungan atau bak nutrisi
melalui saluran keluar (outlet). Sedangkan untuk sistem irigasi tetes atau siraman
nutrisinya dialirkan dari bak nutrisi dan kebutuhan nutrisi diatur sesuai dengan
kebutuhan nutrisi bagi tanaman atau lansung disiramkan pada medium.
5. Pemeliharaan
Mempertahankan pH larutan nutrisi supaya tetap stabil (6-6,5). Jika pH larutan
nutrisi lebih rendah dari 6, maka harus segera diberi basa dengan cara
menambahkan kalium hidroksida cair sebanyak 5% dari 1 liter larutan. Sedangkan
apabila pH larutan nutrisi melebihi 6,5, maka larutan nutrisi perlu dibubuhi asam
fosfat sebanyak 1,9% dari 1 liter larutan.
Mepertahankan ketinggian larutan nutrisi pada ketinggian 3 cm untuk NFT
dan 5 cm untuk DFT dari dasar talang. Sedangkan untuk sistem medium agar
dipertahankan kelembaban melalui melalui nutrisi yang diberikan. Cara hidroponik
harus selalu berupaya menghindari adanya serangan hama atau penyakit maupun
gulma, karena kebersihan tempat dan perlindungan terhadap tanaman perlu
diperhatikan baik melaui sterilisasi alat maupun medium yang digunakan.
91