Page 39 - 16. CHERIE DIS SANG RATU RENANG
P. 39
Mama membantuku, juga mamanya Kak Adam. Kami dua orang
yang punya mimpi dengan keterbatasan kami. Tetapi satu hal kami tak
kenal putus asa. Kami punya keinginan untuk selalu lebih baik hingga
menjadi yang terbaik.
Pak Maman selalu mengoreksi gerakanku, begitu juga dengan Kak
Adam dikoreksi teknik gerakan tangannya. Pak Maman memperhatikan
setiap gerakan-gerakan kami. Jika ada yang salah langsung
dikoreksinya. Jika ada yang kurang pun ia meralatnya. Teliti sekali ia
memperhatikan setiap gerakan kami.
“Cherie, gaya dada 200 m. Adam, gaya bebas 300 m. Ok, mulai!”
Teriaknya.
Setelah kami menyelesaikan perintah Pak Maman, seperti biasa
kami naik dan Pak Maman akan mengoreksi kesalahan-kesalahan
kami. Walaupun selama kami melakukan gerakan ia sudah teriak
mengoreksinya, tapi dibahas lagi setelah kami selesai.
“Cherie, pinggulnya masih agak naik karena posisi lututnya turun.
Lebih releks lagi ya.” Kata Pak Maman memulai koreksinya.
“Kaki kamu sudah tidak kaku lagi sehingga gerakan
menyampingnya mendekati sempurna. Good.” Sambungnya sambil
mengangkat jempolnya
“Pengambilan nafas terkadang masih terlalu dini, kepala naik
setelah itu tarik tangannya.” Katanya antusias
“Ya, Pak. Nanti aku perbaiki lagi.” Jawabku sambil tersenyum.
“Nah, sekarang giliran Adam. Rotasi tubuh ke samping terlalu
miring, sehingga postur tubuh kamu terlihat miring dan ketika kamu
35