Page 14 - MANUAL OP BENDUNG KLEPEK
P. 14

MANUAL OPERASI DAN PEMELIHARAAN
                                                                    Bendung Klepek D.I. PACAL Di Kabupaten Bojonegoro

                             pengambilan  diatur  sesuai  dengan  air  yang  dibutuhkan,  dan  pintu  pembilas
                             bendung ditutup kembali atau dibuka sebesar ± 5 cm.
                         3.  Bila Qs > 0,80 Qi, maka pintu pembilas bendung harus ditutup rapat.
                         4.  Bila 0,80 Qi < Qs < Qi, pembilasan endapan lumpur yang mengumpul di depan

                             pintu  pemasukan  harus  dilaksanakan  secara  berkala,  yaitu  kurang  lebih  sekali
                             tiap satu minggu.
                         5.  Untuk  melaksanakan  pembilasan  lumpur  berkala  harus  mengikuti  tata  cara  di
                             bawah ini :
                             a.  Tutup pintu pengambilan
                             b.  Biarkan muka air semakin naik
                             c.  Buka  pintu  pembilas  bendung  1/3  –  1/2  bukaan  untuk  memperoleh  daya
                                  bilas yang baik.

                             Apabila  memungkinkan,  keadaan  demikian  itu  dibiarkan  selama  ½  jam,
                             kemudian dikerjakan penutupan pintu pembilas bendung sebagai berikut:
                             a.  Tutup pintu pembilas
                             b.  Biarkan  lumpur  yang  terbawa  air  mengendap  dan  muka  airnya  naik,  lalu
                                  buka pintu pengambilannya sesuai dengan kebutuhan.

                         Pada bangunan utama bendung terdapat 2 (dua) Papan Operasi, yaitu :
                         1.  Papan Operasi Pintu-pintu yang ada di bendung.
                         2.  Papan Operasi Saluran Induk
                         3.  Papan operasi ini diisi tiap hari pukul 7.00 pagi oleh Mantri Pengairan bersama
                             Gabungan HIPPA/Induk HIPPA, dimana kalau tidak ada perubahan Qintake > 10%,
                             isian tersebut tetap besarnya, tetapi kalau Qintake bertambah besar atau berkurang
                             > 10%, maka faktor K-nya perlu diperhitungkan lagi.
                             Perubahan  faktor  K  tersebut  diumumkan  kepada  para  Mantri  Pengairan  dan
                             HIPPA diseluruh daerah irigasi.

                  2.3.2.  Kantong Lumpur (Kondisi setelah di bangun)
                         Prosedur pengurasan kantong lumpur pada saat tidak banjir adalah sebagai berikut :

                         1.  Bila Qs > Qi
                             a.  Apabila muka air sungai di hilir pintu penguras kantong lumpur lebih rendah
                                  dari pada muka air di kantong lumpur
                                  1)  Tutup  pintu  pembilas  bendung  (untuk  menjamin  agar  dapat  diperoleh
                                      tenaga aliran pengurasan yang sebesar-besarnya)
                                  2)  Tutup pintu pemasukan yang ada di hilir kantong Lumpur
                                  3)  Buka  pintu  intake  (buka  beberapa  balok  penebat  yang  ada  di  depan
                                      pintu pemasukan untuk mengalirkan air secara bebas) dan biarkan air
                                      menjadi tinggi
                                  4)  Apabila  proses  pengurasan dengan  tenaga  air  dirasa  kurang berhasil,
                                      maka  perlu  dibantu  dengan  kegiatan  pengurasan  oleh  tenaga



                                                                                                       9
   9   10   11   12   13   14   15   16   17   18   19