Page 104 - B7_290121 BUKU PSIKOLOGI KEPRIBADIAN Rev
P. 104
Sullivan dan juga Fromm) sembari bekerja sebagai konselor untuk
mahasiswa laki-laki di City College of New York.
Tahun 1946, ia membuka tempat praktiknya sendiri dan 2
tahun kemudian bergabung dengan akademisi WAW Insitute.
Tahun 1949, ia menerima gelar Ph.D dalam bidang Psikologi Klinis
dari Columbia University. Hingga tahun 1974, menjadi asisten
professor psikiatri di WAWI.
Awal usia 30-an ia mengidap tuberkulosis dan menghabiskan
waktu 3 tahun di Saranac Sanitarium di negara bagian New
York. Pada saat itu, ia mulai mengembangkan pandangan mengenai
sifat alamiah dari penyakitnya. Selama masa sakit dan
pemulihan, ia menulis buku mengenai kecemasan. Ia membaca
buku Freud dan Soren Kierkegaad, teolog dan Filsuf
eksistensialisme dari Denmark. Setelah sembuh dari sakitnya, ia
menulis disertasi mengenai kecemasan dan tahun berikutnya
diterbitkan dengan judul The Meaning of Anxiety, 3 tahun
kemudian ia menulis Man’s Search for Himself, dan karya-karya
lain bersama beberapa rekannya.
Selain itu May juga mendapat banyak penghargaan termasuk
dari APA. Selama karirnya, May menjadi professor di beberapa
universitas dan institusi. May menghabiskan sisa hidupnya bersama
istri ketiganya setelah 2 kali bercerai. Pada tanggal 22 oktober
1994, May meninggal di Tiburon, California, dan meninggalkan istri
beserta 3 anaknya. Ia merupakan representasi dari gerakan
eksistensial di Amerika yang paling terkenal.
Latar Belakang Latar Belakang Eksistensialisme
Eksistensialisme
Psikologi eksistensial modern berawal dari tulisan-tulisan
karya Soren Kierkegaad (1813-1855), filsuf dan teolog Denmark. Ia
prihatin terhadap tren di masyarakat pasca industri yang
berkembang menuju dehumanisasi manusia. Ia menentang segala
usaha untuk melihat manusia hanya sebagai objek dan menentang
pandangan bahwa persepsi subjektif adalah satu-satunya realita
yang dimiliki seseorang.
Kierkegaad menekankan keseimbangan antara kebebasan
dan tanggung jawab. Akan tetapi, untuk mendapatkan kebebasan
dan tanggung jawab hanya dapat dilakukan dengan melepaskan
kecemasan. Pandangan Kierkegaad tidak begitu berpengaruh
pada filosofis selama masa hidupnya. Namun, 2 filsuf Jerman,
Friedrich Nietzsche (1844-1900) dan Martin Heidegger (1899-
1976), membantu mempopulerkan filsafat Eksistensialisme pada
abad ke-20, dan memberikan pengaruh terhadap tokoh lainnya,
termasuk Binswanger dan Boss, Karl Jaspers, serta Victor Frankl
dalam praktik psikoterapinya.
Teori Kepribadian Humanistik & Eksistensial Halaman 55
92 Teori Kepribadian Humanistik & Eksistensial Teori Kepribadian Humanistik & Eksistensial 93