Page 105 - B7_290121 BUKU PSIKOLOGI KEPRIBADIAN Rev
P. 105
Pengaruh Eksistensialisme meluas melalui karya-karya
penulis Prancis, mempengaruhi agama melalui tulisan-tulisan
Martin Buber dan Paul Tillich, serta dari dunia seni, salah satunya
lukisan karya Picasso. Setelah perang dunia II, eksistensialisme
menyebar ke Amerika Serikat dan menjadi lebih bervariasi.
1) Definisi Eksistensialisme
Para filsuf dan psikolog menginterpretasikan eksistensialisme
dalam berbagai cara, namun terdapat beberapa kesamaan elemen
yang dimiliki oleh kebanyakan pemikir eksistensialis. Pertama,
eksistensi ada sebelum esensi. Kedua, eksistensialisme menen-
tang pemisahan antara subjek dan objek. Ketiga, manusia mencari
arti dari kehidupannya. Keempat para eksistensialis berpendapat
bahwa akhirnya, setiap manusia bertanggung jawab atas siapa
dirinya dan akan menjadi apa.kemudian, para eksistensialis pada
dasarnya antiteoritis.
2) Konsep Dasar
a. Being-in-the-world
Para eksistensialis mengadopsi pendekatan fenomenologis
dalam mencoba memahami kemanusiaan, yaitu kita hadir di
dunia yang dapat dimengerti dengan baik dari sudut pandang
kita
Persatuan dasar
sendiri.
lingkungannya diekspresikan dengan sebuah kata dalam
bahasa Jerman, dasein, yang berarti untuk hadir disana. Secara
harfiah berarti untuk eksis di duniadan umumnya ditulis sebagai
Being-in-the-world.
Manusia yang tidak mempunyai rasa dasein, tidak ada
kesatuan antara diri dan dunia. Banyak orang yang menderita
kecemasan dan kesedihan yang disebabkan oleh alienasi dari diri
mereka atau dunia mereka. Mereka juga tidak memiliki
gambaran yang jelas mengenai diri mereka atau terisolasi dari
dunia yang terasa berjarak dan asing.
Alienasi dimanifestasikan dalam 3 area, yaitu:
a) Keterpisahan dari alam dari manusia dengan
b) Kurangnya hubungan interpersonal yang berarti
c) Keterasingan dari diri yang autentik
Pengaruh Eksistensialisme meluas melalui karya-karya Dengan demikian, manusia mengalami 3 bentuk being-in-the-
penulis Prancis, mempengaruhi agama melalui tulisan-tulisan world yang terjadi secara bersamaan:
Martin Buber dan Paul Tillich, serta dari dunia seni, salah satunya
lukisan karya Picasso. Setelah perang dunia II, eksistensialisme a) Umwelt (lingkungan di sekitar kita)
menyebar ke Amerika Serikat dan menjadi lebih bervariasi.
Adalah dunia objek dan benda, akan tetap ada walaupun
Teori Kepribadian Humanistik & Eksistensial Halaman 56
manusia tidak memiliki kesadaran. Umwelt adalah dunia alam
1) Definisi Eksistensialisme dan hukum alam, termasuk dorongan biologis (lapar) dan
Para filsuf dan psikolog menginterpretasikan eksistensialisme fenomena alami (kelahiran dan kematian). Teori Freud banyak
dalam berbagai cara, namun terdapat beberapa kesamaan elemen berkutat dengan Umwelt.
yang dimiliki oleh kebanyakan pemikir eksistensialis. Pertama,
eksistensi ada sebelum esensi. Kedua, eksistensialisme menen- b) Mitwelt (hubungan kita dengan orang lain)
tang pemisahan antara subjek dan objek. Ketiga, manusia mencari
arti dari kehidupannya. Keempat para eksistensialis berpendapat Kita harus berhubungan dengan manusia sebagai manusia,
bahwa akhirnya, setiap manusia bertanggung jawab atas siapa bukan sebagai benda. Kriteria yang paling penting adalah
dirinya dan akan menjadi apa.kemudian, para eksistensialis pada bahwa dasein orang lain dihargai. Teori Sullivan dan Rogers
dasarnya antiteoritis. banyak berkutat dengan Mitwelt.
c) Eigenwelt (hubungan kita dengan diri sendiri)
2) Konsep Dasar
Sadar atas dirinya sendiri sebagai manusia dan memahami
a. Being-in-the-world siapa diri kita saat berhubungan dengan dunia kebendaan dan
dunia manusia. Orang yang sehat hidup dalam Umwelt, Mitwelt
Para eksistensialis mengadopsi pendekatan fenomenologis dan Eigenwelt secara bersamaan.
dalam mencoba memahami kemanusiaan, yaitu kita hadir di
dunia yang dapat dimengerti dengan baik dari sudut pandang b. Nonbeing
kita sendiri. Persatuan dasar dari manusia dengan
lingkungannya diekspresikan dengan sebuah kata dalam Being-in-the-world membutuhkan sebuah kesadaran atas
bahasa Jerman, dasein, yang berarti untuk hadir disana. Secara diri sebagai makhluk yang hidup dan berkembang. Kesadaran
harfiah berarti untuk eksis di duniadan umumnya ditulis sebagai ini juga dapat berakibat pada ketakutan akan ketiadaan, yaitu
Being-in-the-world. nonbeing atau kehampaan.
Manusia yang tidak mempunyai rasa dasein, tidak ada Kematian bukan satu-satunya bentuk nonbeing. May berbi-
kesatuan antara diri dan dunia. Banyak orang yang menderita cara tentang kematian sebagai, “suatu fakta dalam hidup saya
kecemasan dan kesedihan yang disebabkan oleh alienasi dari diri yang tidak relatif, tetapi absolut, serta kesadaran saya atas hal ini
mereka atau dunia mereka. Mereka juga tidak memiliki memberikan saya suatu eksistensi dan apa yang saya
gambaran yang jelas mengenai diri mereka atau terisolasi dari lakukan setiap jam menjadi kualitas yang absolut”.
dunia yang terasa berjarak dan asing.
Banyak dari kita yang melarikan diri dari dari ketakutan kita
Alienasi dimanifestasikan dalam 3 area, yaitu: atas nonbeing dengan risiko suatu eksistensi yang terbatas.
Alternatif yang lebih sehat adalah menghadapi kematian yang
a) Keterpisahan dari alam tidak dapat dihindari dan menyadari bahwa nonbeing adalah
b) Kurangnya hubungan interpersonal yang berarti bagian yang tidak dapat terpisahkan dari keberadaan.
c) Keterasingan dari diri yang autentik
Dengan demikian, manusia mengalami 3 bentuk being-in-the-
world yang terjadi secara bersamaan:
94 Teori Kepribadian Humanistik & Eksistensial Teori Kepribadian Humanistik & Eksistensial 95
Teori Kepribadian Humanistik & Eksistensial Halaman 56
Teori Kepribadian Humanistik & Eksistensial Halaman 57