Page 110 - B7_290121 BUKU PSIKOLOGI KEPRIBADIAN Rev
P. 110
c) Harapan memberikan kehangatan, kepuasan, imajinasi,
permainan anak-anak, kesegaran, dan kekayaan untuk keinginan.
Keinginan memberikan pengarahan diri, kematangan dari sebuah
harapan.
d) Keinginan melindungi harapan, membiarkannya untuk terus
berkembang tanpa masuk ke risiko-risiko yang terlalu besar.
1) Persatuan antara Cinta dan Keinginan
Cinta telah diasosiasikan dengan yang sensual atau seks,
sementara keinginan telah berubah arti menjadi tekad yang
mantap atau kekuatan dari kemauan. Saat dipandang sebagai
seks, cinta berubah menjadi sesuatu yang bersifat sementara dan
tidak memiliki komitmen; sehingga tidak ada keinginan, hanya
ada harapan. Saat dipandang sebagai kekuatan dari kemauan,
keinginan berubah menjadi melayani diri sendiri dan tidak
memiliki semangat; tidak ada kepedulian, yang ada hanya mani-
pulasi.
Terdapat alasan-alasan biologis mengapa cinta dan
keinginan berbeda. Saat anak manusia hadir di dunia, anak
tersebut menjadi satu dengan semesta (Unwelt), ibunya (Mitwelt),
dan dirinya sendiri (Eigenwelt). Kebutuhan manusia dipenuhi
tanpa usaha yang sadar dari pihak manusia, secara biologis,
dalam kondisi dini menyusui dari payudara ibu. Hal tersebut
merupakan kebebasan yang pertama, “ya” yang pertama.
Saat mulai berkembang, manusia memiliki keinginan untuk
memanifestasikan diri sebagai oposisi, yang merupakan “tidak”
yang pertama. Banyak orangtua yang menginterpretasikan
“tidak” secara negatif sehingga menggoyahkan penegasan diri
pada anak dan anak belajar untuk memisahkan keinginan dari
cinta yang membahagiakan yang sebelumnya mereka nikmati
Menurut May tugas kita adalah untuk mempersatukan cinta
dan keinginan. Baik cinta maupun keinginan, berarti berusaha
menggapai orang lain. Keduanya meliputi kepedulian, menuntut
pilihan, mengimplikasikan tindakan dan membutuhkan tanggung
jawab.
2) Bentuk-bentuk Cinta
a) Seks
Seks adalah fungsi biologis yang dapat dipuaskan melalui
hubungan seksual atau cara melepaskan tekanan seksual lainnya.
Seks tetap menjadi kekuatan untuk menghasilkan keturunan,
dorongan yang dapat mengabadikan suatu ras, sumber utama
kenikmatan paling intens dari manusia sekaligus kecemasan yang
paling meresap.
Pada zaman modern, seks telah menjadi suatu permasalahan.
May menunjukkan bahwa masyarakat berpindah dari masa
ketika melakukan hubungan seks membuat seseorang penuh
dengan rasa bersalah dan kecemasan, kepada waktu ketika tidak
Teori Kepribadian Humanistik & Eksistensial Halaman 61
98 Teori Kepribadian Humanistik & Eksistensial Teori Kepribadian Humanistik & Eksistensial 99