Page 112 - B7_290121 BUKU PSIKOLOGI KEPRIBADIAN Rev
P. 112

terpisahkan dari dirinya, bahwa pengalaman masa kecil membuat
                               manusia mempunyai suatu pola perilaku tertentu.
                                     Kebebasan adalah kemungkinan  untuk berubah walaupun
                               manusia tidak tahu apa saja perubahan yang dapat terjadi.  Kebe-
                               basan memerlukan kemampuan untuk menaungi kemungkinan-
                               kemungkinan yang berbeda-beda di  dalam pikiran seseorang
                               walaupun pada saat itu belum terlalu jelas bagaimana seseorang
                               harus bertindak.

                               2)   Bentuk-bentuk Kebebasan
                                     May (1981) mengenal dua bentuk kebebasan yaitu kebe-
                               basan untuk melakukan (freedom of doing) atau dapat disebut
                               dengan kebebasan eksistensial dan kebebasan untuk menjadi
                               (freedom of being) atau dapat disebut dengan kebebasan esensial.

                               a. Kebebasan Eksistensial
                                 Kebebasan ini merupakan kebebasan untuk bertindak, untuk
                                 melakukan. Kebebasan eksistensial adalah   kebebasan untuk
                                 bertindak atas pilihan yang dibuat oleh seseorang.

                               b. Kebebasan Esensial

                                 Kebebasan esensial merupakan kebebasan untuk      menjadi.
                                 Kebebasan eksistensial sering   membuat kebebasan esensial
                                 menjadi lebih sulit, namun kebebasan esensial tidak hanya
                                 didapat  hanya  jika  kebebasan eksistensi  terbatasi  karena
                                 sebenarnya kita juga sudah memiliki batasan sendiri yaitu takdir.

                               3)   Definisi Takdir

                                     May (1981) mendefinisikan takdir sebagai “rancangan dari
                               alam semesta yang berbicara lewat rancangan dari masing-masing
                               manusia”. Takdir manusia yang utama adalah kematian, namun
                               dalam skala kecil, takdir manusia mencakup karakteristik biologis
                               lainnya dan sebagai tambahan  faktor psikologis dan budaya juga
                               memiliki kontribusi atas takdirnya.
                                     Takdir   tidak  berarti  telah  ditentukan  sebelumnya
                               (preordained) atau dituliskan sebelumnya (foredoomed). Takdir
                               adalah tujuan manusia. Dalam batasan takdir, manusia memiliki
                               kekuatan untuk memilih serta kekuatan ini membuatnya mampu
                               untuk  menghadapi dan  menantang takdirnya,  akan  tetapi  tidak
                               berarti bahwa semua perubahan yang diinginkan akan terjadi.
                               Manusia tidak dapat menghapus takdirnya, tetapi ia dapat memilih
                               bagaimana akan bereaksi, bagaimana dapat menghidupkan bakat
                               yang ada di hadapannya.
                                     Kebebasan tanpa takdir adalah otoritas tanpa kontrol. Oleh
                               karena itu, tanpa takdir manusia tidak akan mempunyai kebebasan,
                               namun  tanpa  kebebasan, takdir  pun  akan  menjadi tidak berarti.
                               Teori Kepribadian Humanistik & Eksistensial      Halaman 63

 100   Teori Kepribadian Humanistik & Eksistensial  Teori Kepribadian Humanistik & Eksistensial  101
   107   108   109   110   111   112   113   114   115   116   117