Page 80 - B7_290121 BUKU PSIKOLOGI KEPRIBADIAN Rev
P. 80
ilmu fisika dan astronomi, akan tetapi disebabkan ia salah dalam
memilih matakuliah matrikulasinya, Eysenck tidak dapat
mengambil jurusan yang diinginkannya, kecuali ia mau menunggu
selama setahun. Eysenck kemudian memutuskan untuk tidak
menunggunya, dan akhirnya memilih jurusan lain yaitu psikologi.
Saat di universitas, Eysenck bertemu dan menikah dengan
Margaret Davies, seorang mahasiswi yang sedang melakukan riset
untuk mencapai gelar master di bidang psikologi. Namun
pernikahan Eysenck dengan Margaret Davies mengalami keretakan,
kemudian ia bertemu dan menjalin hubungan dengan Sybil Rostal
seorang mahasiswi psikologi. Eysenck kemudian bercerai dengan
istri pertamanya dan menikah dengan Sybil pada tahun 1950, dari
pernikahannya bersama Sybil memperoleh 4 orang anak. Bersama
istrinya Eysenck banyak melahirkan sejumlah artikel riset dan
buku-buku. Eysenck sudah menerbitkan 79 buku dan 1097 artikel
jurnal. Seluruh hidupnya didedikasikan pada ilmu psikologi.
Eysenck mengembangkan beberapa alat untuk mengukur
kepribadian termasuk Eysenck Personality Inventory, The Eysenck
Personality Profiler, The Maudsley Medical Questionnaire, dan The
Maudsley Personality Inventory. Karya-karyanya sangat penting
dalam mendukung perkembangan mengenai deskripsi kepribadian.
Eysenck meninggal pada tanggal 4 September 1997 disebabkan
karena penyakit kankernya.
ANALISIS Analisis Faktor
FAKTOR Ramond B. Cattell salah satu sosok penting dalam
perkembangan awal psikometri. Cattel tidak mempunyai pengaruh
langsung terhadap Eysenck, malah pendekatan keduanya berbeda
dalam struktur kepribadian. Bisa dikatakan teori kepribadian dari
keduanya tidak begitu populer bagi yang ingin mempelajari
kepribadian. Kurangnya penerimaan luas ini bisa disebabkan oleh:
1) Besarnya kontribusi tulisan dua teoretisi ini membuat mustahil
bagi siapa pun untuk bisa mencerna dengan cepat dan mudah.
Karya dari kedua tokoh ini begitu banyak. Sangat sulit bagi
cendekia manapun untuk bisa memahami dasar kerja teoritisnya,
apalagi bisa mengkritiknya dengan efektif. Semua yang bisa
dilakukan hanyalah menyajikan contoh dari bagian-bagian teori
kedua tokoh tersebut.
2) Teori Cattell maupun Eysenck mengandalkan analisis faktor.
Kompleksitas yang tampak dari teknik ini menyebabkan banyak
orang keliru melihat dengan benar.
Perbedaan Cattell dan Eysenck dapat dilihat sebagai berikut:
1) Cattell menggunakan penalaran induktif dalam mengumpulkan
data; yaitu memulai dengan kondisi tanpa adanya bias atau
prasangka terlebih dulu mengenai jumlah atau nama-nama dari
68 Teori Kepribadian Disposisi Teori Kepribadian Disposisi Teori Kepribadian Disposisi 69
Halaman 31