Page 47 - Hamim Rosyidi_Psikologi Kepribadian
P. 47
nonverbal, dan detil dari berbagai ketrampilan motorik.
Kedua, berisi apa yang pernah disadari tetapi tidak bertahan
dan menjadi tidak disadari karena adanya repression. Kita
belajar melakukan represi, atau menolak memikirkan sesuatu,
sama halnya kita belajar respon lainnya. Karena tidak
memikirkan sesuatu yang menakutkan rasa takut akan
berkurang, yang berarti reinforcement, represi memikirkan
hal yang menakutkan kemudian menjadi bagian dari repertoir
kita.
Kesadaran sangat penting, karena label verbal sangat
esensial dalam proses belajar. Generalisasi dan diskriminasi
lebih efisien dengan memakai simbol verbal. Jika tanpa label
maka kita dipaksa untuk bekerja dengan tingkat intelektual
yang primitif. Kita harus terikat dengan ikatan stimulus yang
nyata, dan tingkah laku kita mirip dengan tingkah laku bayi
atau binatang yang tidak berbahasa.
3. Bagaimana neurosis dipelajari
Dollard dan Miller memandang tingkah laku normal
dan neurotik dalam satu kontinum, dan bukannya dua hal
yang terpisah. Karena itu tingkah laku neurotik dipelajari
memakai prinsip yang sama dengan belajar tingkah laku
normal.
Inti setiap neurosis adalah konflik ketidaksadaran
yang kuat dan hampir selalu bersumber di masa kanak-kanak.
Sering selama empat situasi training anak mengembangkan
kecemasan dan rasa berdosa yang kuat mengenai ekspresi
kebutuhan dasarnya, membentuk konflik yang terus berlanjut
sampai dewasa.
39
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id