Page 50 - Hamim Rosyidi_Psikologi Kepribadian
P. 50

manusia pada tahap tertentu dapat belajar mengontrol respon
                  sistem syaraf otonom; mereka dapat belajar mempercepat dan
              memperlambat  denyut  jantungnya  atau  konstraksi  ususnya.

              Ini memberi peluang teknik kondisioning instrumental untuk

              dipakai mengobati gangguan fisik seperti denyut jantung dan
              tekanan  darah.  Fenomena  ini  mengembangkan  ranah

              biofeedback dalam hal penanganan masalah gangguan fisik.

                     Teori  S-R  dikritik  dalam  hal  mementingkan  tingkah

              laku sederhana, utamanya dalam tingkah laku binatang, dan
                 mengabaikan fungsi kognitif yang kompleks. Pendapat· yang
              menyatakan  bahwa  itu  karena  prinsip  belajar  hanya  dapat

              diterapkan pada dasar  yang terbatas, teori  formal, adequacy
                 adalah  tidak  tepat.  Teori  S-R  lebih  mempedulikan  proses
              belajar daripada  memerinci stimuli dan responnya, Teoritisi

              Holistik  berpendapat  bahwa  teon  S-R  yang  terpisah-pisah,

              pendekatan  atomistik  tidak  dapat  memahami  tingkah  laku
              manusia  seutuhnya.  Di  sisi  lain,  teori  R-S,  khususnya  teori

              Dollard  dan  Miller,  menawarkan  pendekatan  yang  keras,

              positivist,  empirik  yang  merangkul  fenomena  yang  luas.
                 Pendekatan  S-R  memiliki  pandangan  yang  jelas  mengenai
              hakekat dan fungsi teori dalam disiplin empirik, dan dengan

              tekanannya  pada  proses  belajar  menjadi  model  yang  bagus

              bagi teoritis lainnya.









                                           42



    digilib.uinsby.ac.id  digilib.uinsby.ac.id  digilib.uinsby.ac.id  digilib.uinsby.ac.id  digilib.uinsby.ac.id
   45   46   47   48   49   50   51   52   53   54   55