Page 32 - E-Modul Kebijakan Cultuurstelsel Belanda di Karesidenan Madiun
P. 32
32
Periode Jumlah tenaga kerja Nilai produk yang
yang dilibatkan dihasilkan
(dalam jiwa) (dalam gulden)
1837-1840 15.060 86.054
1841-1845 15.974 25.100,5
1846-1850 14.143 25.996
Tabel 1.5 : Eksploitasi jati di Karesidenan Madiun tahun
1837-1850
Meskipun konsep dasar pelaksanaan Cultuurstelsel
adalah menanam tanaman komuditas ekspor, namun dalam
praktiknya, pemerintah Belanda juga menerapkan pajak tanah
dan pachtstelsel. Pada tahun 1860-1870 tercatat bahwa jumlah
pemungutan pajak tanah di Madiun mencapai kurang lebih
empat juta golden atau rata rata empat ratus ribu golden per
tahun. Selain pajak tanah, pemerintah Belanda juga
memunggut pajak pachtstelsel yang dilakukan melalui sistem
lisensi. Pajak tersebut berkenaan dengan aktivitas
perdagangan dan konsumsi opium. Adapun penggunaan
sistem lisensi tersebut bertujuan untuk mempermudah
pengumpulan pajak penjualan opium, pajak minuman keras,
penyembelihan sapi, penyembelihan babi, pegadaian,
penjualan tembakau, penjualan garam, penjualan ikan (di
wilayah pesisir), penjualan sarang burung wallet, dan
sebagainya. Berdasarkan laporan resmi pemerintah Belanda,
pajak yang mengunakan sistem lisensi ini dikelompokkan
menjadi dua, yaitu lisensi pajak opium (opiumpacht) dan lisensi