Page 45 - E-Modul Kebijakan Cultuurstelsel Belanda di Karesidenan Madiun
P. 45
45
diperlukan perubahan pada birokrasi pemerintahan pada
saat itu. Kebutuhan akan perubahan birokrasi pemerintahan
tersebut, menjadi salah satu faktor yang mendorong
terjadinya reorganisasi pemerintahan pada awal abad ke dua
puluh (Margana, 2017:180).
Sehingga, Pada tahun 1903 Pemerintahan Hindia
Belanda mulai menerapkan Desentralisasi. Desentralisasi
pada tingkat lokal dilakukan secara bertahap. Pelaksanaan
Desentralisasi di Madiun dimulai dari tingkat Gewest
kemudian Gemeente. Desentralisasi tingkat Gewest (Residen)
dilaksanakan pada tahun 1907, sedangkan Desentralisasi
tingkat kota dilaksanakan pada tahun 1918. Desentralisasi
pada tingkat Gewest (Residen) disahkan pada 1 April 1907,
yang ditandai dengan terbentuknya Gewestelijk Raad.
Sebagaimana badan pemerintaan otonom Gewest memiliki
parlemen lokal yang terdiri dari berbagai komposisi.
Desentralisasi berhenti pada tahun 1918 dan Kota Madiun
merupakan salah satu kota yang mendapat status Gemeente
(Hudiyanto, 2020:83).
Kota Madiun ditetapkan sebagai StadsGemeente pada
tanggal 20 April 1918. Penetapan Madiun sebagai
StadsGemeente tersebut membawa dampak seperti berikut :
1. Perubahan Mekanisme Finansial Daerah
Penetapan Kota Madiun sebagai StadsGemeente membawa
berbagai perubahan, salah satunya dalam menjalankan