Page 41 - E-Modul Kebijakan Cultuurstelsel Belanda di Karesidenan Madiun
P. 41

41






                          Selain  reaksi  jangka  panjang,  bentuk  perlawanan  rakyat


                        lainnya  yaitu  Gerakan  Ratu  Adil.  Adapun  Gerakan  Ratu

                        Adil  ini  merupakan  suatu  kelompok  yang  terbentuk  di


                        tengah-tengah figur Ratu Adil. Gerakan ini muncul seiring


                        kerinduan  masyarakat  akan  keadilan.  Berbagai  perubahan


                        sosial  yang  terjadi  akibat  beban  pajak  dan  kerja  yang

                        semakin  berat,  membuat  masyarakat  menginginkan


                        ketenteraman dan kestabilan. Pada akhir abad ke 19, terjadi


                        dua peristiwa besar di Madiun yaitu Pemberontakan Pulung


                        dan  Kasus  Bupati  Madiun  RM  Adipati  Brotodiningrat.

                        Pemberontakan             Pulung         dilatarbelakangi          oleh       aksi


                        penyerangan  terhadap  pejabat  Belanda  akibat  beratnya


                        sistem pajak yang ditanggung oleh penduduk. Sementara itu,


                        Kasus  Bupati  Madiun  RM  Adipati  Brotodiningrat

                        dilatarbelakangi  oleh  perseteruan  Bupati  Madiun  Adipati


                        Brotodiningrat  dengan  Residen  Madiun.  J.J  Donner  yang


                        menyalahkan  bupati  Brotodiningrat  atas  banyaknya

                        kriminalitas di Keresidenan Madiun (Margana, 2017:159).


                          Selain  gerakan  yang  telah  disebutkan  di  atas,  muncul


                        gerakan sosial politik di wilayah Karesidenan Madiun yang


                        disebut  dengan  Samin.  Gerakan  Samin  dipelopori  oleh

                        Surantiko Samin, sekitar tahun 1890 dari daerah Blora Jawa


                        Tengah.  Gerakan  Samin  merupakan  suatu  reaksi  yang


                        ditunjukkan oleh petani terhadap perubahan sosial abad ke-


                        19.  Gerakan  ini  disebut  sebagai  aliran  (gerakan
   36   37   38   39   40   41   42   43   44   45   46