Page 18 - Buku Saku Koperasi Syariah
P. 18

17





                                b)    Ma’qud’alaih, yaitu ‘amal (pekerjaan), barang yang dipesan dan

                                      harga
                                c)    Shigat ijab dan qabul



                                Adapun syarat-syarat istishna’ adalah :
                                a)    Menjelaskan tentang jenis barang yang dibuat, bentuk, ukuran, dan

                                      sifatnya  karena  barang  tersebut  adalah  barang  yang  dijual  (objek

                                      akad).  Syarat  ini  penting  untuk  menghindari  perselisihan

                                      dikemudian hari terhadap objek yang dipesan.
                                b)    Barang tersebut harus berupa barang yang biasa ditransaksi di

                                      antara manusia seperti membuat peralatan dapur, sepatu, baju dan

                                      lain-lain.



                            3)  Aplikasi Istishna’
                                Bai’  istishna’  di  koperasi  syariah  diterapkan  pada  pembiayaan  istishna’

                                pararel.  Dalam  kontrak  bai’al-istishna’,  bisa  saja  pembeli  mengizinkan

                                pembuat  menggunakan  subkontraktor  untuk  melaksanakan  kontrak

                                tersebut.  Dengan  demikian,  pembuat  dapat  membuat  kontrak  istishna’
                                kedua untuk memenuhi kewajibannya kepada kontrak pertama. Kontrak

                                baru ini dikenal sebagai istishna’ pararel. Istishna’ pararel dapat dilakukan

                                dengan syarat-syarat :

                                a.  Akad kedua antara koperasi syariah dan subkontraktor terpisah dari
                                    akad pertama antara koperasi syariah dan pembeli akhir.

                                b.  Akad kedua dilakukan setelah akad pertama sah.



                                Contoh :
                                Sebuah  CV  yang  bergerak  dalam  bidang  pembuatan  baju  sablon

                                memperoleh order untuk membuat baju Caleg senilai Rp. 20.000.000 dan

                                mengajukan permodalan ke koperasi syariah. Harga baju yang diajukan

                                adalah  Rp.  40.000  dan  pembayaran  diangsur  selama  tiga  bulan.  Harga
   13   14   15   16   17   18   19   20   21   22   23