Page 22 - Buku Saku Koperasi Syariah
P. 22

21





                               “Diriwayatkan dari Abu Hurairah semoga Allah meninggikannya ia berkata:

                               “Saya  adalah  pihak  ketiga  dari  dua  orang  berserikat  selama  tidak  ada
                               satupun yang mengkhianati sahabatnya. Bila salah seorang mengkhianati

                               sahabatnya, saya keluar dari keduanya”.



                               Ayat  dan  hadis  di  atas  menunjukkan  bahwa  perbuatan  berserikat  atau
                               musyarakah  merupakan  perbuatan  yang  dibolehkan  selama  kedua  belah

                               pihak  saling  menjunjung  tinggi  amanah  dan  menghindari  penghianatan

                               serta mengembangkan semangat bekerjasama dalam rangka memperoleh

                               harta yang halal.


                           2)  Rukun dan Syarat Musyarakah.

                               a.  ‘Aqidain  (dua  pihak  yang  berserikat)  disyaratkan  mempunyai

                                   kecakapan melakukan transaksi, baligh dan berakal.
                               b.  Ma’qud  ‘alaih  (objek  syirkah)  yaitu  modal  dan  keuntungan,  modal

                                   disyaratkan  dalam  bentuk  uang  yang  diserahkan  secara  tunai,

                                   sedangkan  keuntungan  sesuai  menurut  kesepakatan  kedua  belah

                                   pihak.
                               c.  Shighat (Ijab dan kabul) disyaratkan jelas menunjukkan makna syirkan

                                   antara kedua belah pihak.



                           3)  Feature Musyarakah.
                               a.  Dalam  Musyarakah,  kedua  belah  pihak  bertindak  selaku  syaarik

                                   (partner) yang masing-masing memberikan dana untuk suatu proyek

                                   usaha.

                               b.  Keuntungan ditetapkan dalam bentuk nisbah bagi hasi yang disepakati
                                   diawal kontrak seperti setengah, sepertiga, dan sebagainya.

                               c.  Ketentuan pembagian keuntungan/hasil atau kerugian sesuai dengan

                                   kaidah ushul:  هلام ردقب  ة      سرخلاو قفتل ا امب ح  برلا  (Keuntungan dibagi menurut
   17   18   19   20   21   22   23   24   25   26   27