Page 29 - Mobile Modul TeknikKonseling
P. 29
dan merasa bebas untuk bercerita lebih lanjut, misalnya :
“Apa yang bisa saya bantu?”
“Apa yang Anda dengar tentang .... .”
5. Pakailah kata-kata seperti “Lalu?” “dan?” “Oooo.” Komentar-
komentar kecil seperti ini biasanya mampu mendorongnya
untuk terus bercerita lebih lanjut.
6. Jangan mengajukan pertanyaan yang bernada memojokkan,
seperti “Mengapa begitu?” “Kok bisa begitu?” Meskipun
barangkali Anda bermaksud mengetahui alasannya, nada
pertanyaan seperti itu bisa menimbulkan salah pengertian,
misalnya ia merasa disalahkan.
7. Cari bentuk pertanyaan lain kalau ternyata dia tidak begitu
mengerti maksud pertanyaan Anda.
c. Bagaimana cara-cara menyelami perasaan?
Calon peserta atau peserta KB umumnya adalah orang-
orang yang sehat. Pembicaraan mengenai alat-alat kontrasepsi
biasanya tidak terlepas dari bagian-bagian tubuh yang paling
dirahasiakan dan merupakan daerah yang sangat pribadi bagi
mereka, jadi, dalam pembicaraan ini mungkin saja dia merasa
malu, bingung, ragu-ragu, cemas, atau takut mengatakan dan
membicarakannya secara terbuka. Keadaan ini bisa mengganggu
dan mempengaruhinya dalam mengambil keputusan untuk
memilih alat kontrasepsi. Jadi, karena malu atau takut, bisa saja
dia memilih alat KB yang kemudian disesalinya.
Bagaimana cara menolongnya ?
1. Biarkan dia menampilkan perasaannya.
2. Bantulah dia untuk membicarakan perasaannya;
3. Berikan perhatian penuh kepadanya.
4. Dengarkan dengan baik dan aktif, ajukan pertanyaan
kalau perlu.
Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional | 29
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kependudukan dan Keluarga Berencana