Page 39 - MEKANIKA TEKNIK 0I
P. 39

Modul e-Le@rning, Mekanika Teknik I






                        A.  KBS dengan beban merata dan KBS dengan beban kombinasi

                           Untuk menghitung dan menggambar  bidang BMD dan bidang SFD pada
                           pembebanan merata, dapat dilakukan dengan metode Grafis dan analitis. Pada

                           cara grafis, beban merata ditransfer menjadi beban terpusat. Dengan adanya

                           transfer beban ini, Gambar bidang M dan bidang N akan sedikit berbeda
                           apabila dihitung tanpa transfer beban. Perbedaan ini tergantung pada transfer

                           bebanya, semakin kecil elemen beban yang ditransfer menjadi beban merata,
                           maka hasilnya akan semakin teliti (mendekati sebenarnya). Dengan kata lain,

                           cara grafis kurang teliti bila dibandingkan dengan cara analitis. Oleh karena

                           itu, dalam pembahasan kali ini tidak dijelaskan cara menghitung dan
                           menggambar secara grafis.


                                         A                                       B
                                                              Q= q.L
                                              x
                                                  1 L                 1 L
                                                  2                   2


                                               q.x


                                        DA                    D=0
                                                                                DB

                                        MA                                      MB



                                                                    Mmaks
                                         Gambar 51. Simple beam dengan beban merata

                           Pada Gambar 51 di atas, apabila dihitung dengan menggunakan cara analitis,

                           maka akan mendapatkan nilai maksimum dengan bentuk kurva parabolik,
                           disebabkan adanya beban merata pada struktur balok tersebut.





                                                                                                    Oleh:
                                                                                      Faqih Ma’arif, M.Eng.
                                                               46   Jurusan Pendidikan Teknik Sipil dan Perencanaan
                                                                      Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta
   34   35   36   37   38   39   40   41   42   43   44