Page 335 - PENGAYAAN MATERI SEJARAH
P. 335

1.  Pembebasan  Irian  Barat  tetap  dilaksanakan  dalam
                                   waktu enam bulan lagi (dengan kekuatan senjata).
                               2.  Akan halna rakyat Irian Barat untuk menetapkan hari
                                   depannya  akan  dilaksanakan  setelah  Belanda
                                   menyerahkan  Irian  Barat  secara  mutlak  kepada
                                   Indonesia.
                               3.  Untuk    mencegah     salah   pengertian    dalam
                                   melaksanakan  usul  Bunker,  harus  disertai  agenda
                                   waktu.
                                    Pernyataan  sikap  Indonesia  ini  disampaikan  oleh
                               Menteri  Luar  Negeri  Dr.Subandrio  kepada  delegasi
                               Belanda.Delegasi  Belanda  menolak  dan  tidak  lagi
                               bersedia melanjutkan perundingan.
                                    Sementara  itu  Menteri  Keamanan  Nasional/KSAD
                               Jenderal  A.H.  Nasution  mencari  jalan  lain.  Nasution
                               menemui  Ketua  Umum  Partai  Katolik  I.J.  Kasimo,
                               meminta  kesediaan  Partai  Katolik  Indonesia  berbicara
                               dengan  Partai  Katolik  Belanda  (KVP).Partai  pemegang
                               suara   mayoritas   dalam    kabinet   Belanda.Kasimo
                               menunjuk  Pastor  Oudejans  dan  diminta  agar  menemui
                               Kolonel   Magenda,    asisten   intelijen   Kementerian
                               Keamanan  Nasional.  Kasimo  selanjutnya  mengajak
                               Drs.Frans Seda untuk menemui Menteri Luar Negeri Dr.
                               Subandrio  mengutarakan  maksud  Nasution.Subandrio
                               setuju  Pastor  Oudejans  berangkat  ke  Negeri  Belanda,
                               yang  kemudian  disusul  oleh  Frans  Seda.  Melalui
                               pertemuan  rahasia  dan  informal  ini  pada  31  Juli  1962
                               dicapai    kesepakatan     sementara      (Preliminary
                               Understanding yang antara lain berisi  :
                               1.  Setelah  pengesahan  persetujuan  antara  Indonesia
                                   dan  Belanda,  selambat-lambatnya  1  Oktober  1962,
                                   penguasa  dari  pemerintah  sementara  PBB  (United
                                   Nation Temporary Executive Authority (UNTEA) akan
                                   tiba  di  Irian  Barat  untuk  melakukan  serah  terima
                                   pemerintahan  dari  tangan  Belanda.  Pada  saat  itu
                                   juga  bendera  Belanda  diturunkan,  kekuasaan  atas
                                   daerah tersebut diserahkan kepada PBB. UNTEA




                                                                                 323
   330   331   332   333   334   335   336   337   338   339   340