Page 531 - PENGAYAAN MATERI SEJARAH
P. 531

17
                  Webster’s New World Encyclopedia, New York: Prantice-Hall, 1992.
                18
                  Soerjono Soekanto, Op.Cit., hlm. 507-508.
                19
                   Untuk  memahami  bentuk-bentuk  teknologi  individual  di  masyarakat  awal
                kepulauan  Nusantara  beserta  kondisi  sosial  ekonomi  yang  melingkupinya  baik
                periode  berburu  dan  meramu  maupun  masa  perundagian  awal,  lihat  Sartono
                Kartodirdjo dkk, Sejarah Nasional Indonesia I, Jakarta: Departemen Pendidikan dan
                Kebudayaan, 1975. Lihat juga Peter Bellwood, Prasejarah Kepulauan Indo-Malaysia,
                edisi revisi, alih bahasa T.W. Kamil, Jakarta Gramedia Pustaka, [1985] 2000; dan Ina
                E. Slamet-Velsink, Emerging Hierarchies: Processes of Stratification and Early State
                Formation in the Indonesian Archipelago (Preshistory and the Ethnografic Persent),
                Leiden: KITLV Press, 1995.
                20
                  Ahmad Y. Al-Hassan dan Donald R. Hill, Teknologi dalam Sejarah Islam,
                penerjemah Yuliani Liputo, Bandung: Penerbit Mizan, 1993.
                21
                  B.J. Habibie, Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Pembangunan Bangsa, hlm. 42.
                22
                  B.J. Habibie, Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Pembangunan Bangsa.
                23
                  Filino  Harahap,  “Teknologi  Tepat  Bagi  Pembangunan”,  Prisma  No.  5  Agustus
                1972, hlm. 58.
                24
                   Lihat  Dorodjatun  Kuntjoro-Jakti,  “Multinational  Corporation  dan  Proses
                Industrialisasi Kita”, Prisma No. 5 Agustus 1972, hlm. 45-57. Lihat juga K. Gunadi,
                “Industri, Modal Asing, dan Kesempatan Kerdja,  Prisma No. 5 Agustus 1972, hlm.
                36-44.
                25
                   Sarbini  Sumawinata,  “Perspektif  Pembangunan  Djangka  Pandjang:  Beberapa
                Gagasan Strategis Sampai Tahun 2000”, Prisma No. 5 Agustus 1972, hlm. 3-21.
                26
                  Ibid, hlm. 13-14.
                27
                  Lihat  argumen  sama  yang  dikemukakan  oleh  M.  Dawam  Rahardjo,  “Teknologi
                Tepat Guna bagi Industri Pedesaan”, dalam Prisma No. 6 Juni, Jakarta: LP3ES, 1979,
                hlm.  35-49;  dan  Muhammadi  Siswosoedarmo,  ”Strategi  Pembangunan  Daerah
                Pedesaan  dan  Kebutuhan  Pengembangan  Teknologi  Tepat  Guna”,  dalam  Prisma
                No. 6 Juni, Jakarta: LP3ES, 1979, hlm. 26-34.
                28
                   Muhammadi  Siswosoedarmo,  ”Strategi  Pembangunan  Daerah  Pedesaan  dan
                Kebutuhan  Pengembangan  Teknologi  Tepat  Guna”,  dalam  Prisma  No.  6  Juni,
                Jakarta: LP3ES, 1979, hlm. 26-34.
                29
                  Ibid.





                                                                                 519
   526   527   528   529   530   531   532   533   534   535   536