Page 63 - Hubungan Indonesia Jepang dalam Lintasan Sejarah
P. 63

BANZAI!
                       OPERASI MILITER JEPANG UNTUK MENGUASAI INDONESIA

            pasukan Australia dan KNIL) terus bertempur di Timor hingga akhirnya dievakuasi
            pada awal tahun 1943; kapal-kapal selam Amerika segera berkeliaran di perairan
            Indonesia; dan akhirnya, pesawat-pesawat pembom jarak jauh Amerika menyerang
            Balikpapan pada akhir tahun 1944 dalam sebuah serangan berani mati.  Dengan
                                                                        139
            kekecualian aksi-aksi ini, Indonesia secara keseluruhan tetap menjadi sebuah surga
            bagi Jepang yang tidak tersentuh peperangan hingga berakhirnya Perang Dunia II.

            Catatan Akhir

            1  Nino Oktorino. Runtuhnya Hindia Belanda. Jakarta: PT Elex Media Komputindo, hlm. 23–24.
            2  Ibid, hlm. 24.
            3  Paul Kennedy (1972). Pacific Onslaught: 7th Dec. 1941/7th Feb. 1943. New York: Ballantine
            Books. hlm. 9.
            4  Oktorino (3), Op.cit., hlm. 24.
            5  Ibid, hlm. 25.
            6  Kennedy, Op.cit., hlm. 9–10.
            7  Depresi Besar yang melanda dunia setelah jatuhnya harga saham di Wall Street.
            8  John H. Bradley dan Jack W. Dice. (1989). The Second World War: Asia and The Pacific.
            Wayne, NJ: Avery Publishing Group Inc., , hlm. 4.
            9  Ibid.
            10  Bill Yenne. (2014). The Imperial Japanese Army: The Invincible Years, 1941–42. Oxford:
            Osprey Publishing, Ltd., 2014, hlm. 74
            12  Ibid.
            13  Pemerintahan  boneka  di  bawah  Marsekal  Philip  Petain  yang  berpusat  di  Vichy  dan
            menguasai zona Prancis yang tidak diduduki Jerman pasca-penyerahan Prancis pada musim
            panas 1940.
            14  Jepang  mengimpor  hampir  88  persen  kebutuhan  minyak  buminya,  di  mana  sekitar  80
            persen berasal dari Amerika Serikat. Selama beberapa tahun terakhir menjelang pecahnya
            Perang Pasifik, mereka menimbun minyak sebanyak mungkin, dan pada tanggal 31 Maret
            1941  tercatat  mengimpor  22.850.000 barel  minyak  mentah  dan  15.100.000  barel  minyak
            olahan. Jumlah ini hanya cukup untuk berperang selama satu tahun. Lihat Morison, Samuel
            E. “How and Why Japan Prepared for World War”, dalam Reader’s Digest (peny.). (1971).
            Illustrated Story of World War II. New York: The Reader’s Digest Association, Inc. hlm. 106.
            15  Bradley, Op.cit. hlm. 10.
            16  The War History Office of the National Defense College of Japan. 2015. The Invasion of the
            Dutch East Indies. Leiden: Leiden University Press, hlm. 4.
            17   Mengenai  rincian  upaya  Jepang  untuk  menguasai  Hindia  Belanda  lewat  tekanan
            diplomatik, lihat Oktorino (3), Op.cit., hlm. 30–34.
            18  Bradley, Op.cit., hlm. 10.
            19  The War History Office. Op.cit., hlm. 18–19.
            20  Bradley, Op.cit., hlm. 10.
            21  Ibid.
            22  The War History Office, Op.cit.,  hlm. 6–7.
            23  Ibid, hlm. 6.
            24  Oktorino (3), Op.cit., hlm. 36.


                                             54
   58   59   60   61   62   63   64   65   66   67   68