Page 96 - BUKU SEJARAH BERITA PROKLAMASI
P. 96

Sejarah Berita Proklamasi Kemerdekaan Indonesia


                Mohammad  Syafei.  Sosok  ini  dipercaya  pemuda,  karena  saat  itu  dia
                tengah  berstatus  sebagai  Ketua  Chuo  Sangi  In  dan  juga  Ketua
                Seikaiganshu  Hokokai.  Sehubungan  dengan  itu,  rapat  memutuskan
                untuk  mengirim  beberapa  pemuda  menemui  Mohammad  Syafei  yang
                saat itu berada di Padang (di rumah A. Muluk di kawasan Alang Laweh).
                        Menurut  catatan  Yahya  Jalil,  wakil  pemuda  yang  menemui
                Mohammad Syafei, pada awalnya ketua  Chu Sang In itu terlihat ragu
                menerima  permintaan  yang  disampaikannya.  Dia  tidak  bisa
                memutuskan  sendiri  jawabannya  sehingga  dia  berjanji  akan
                membicarakannya  lebih  dahulu  dengan  Khatib  Sulaiman  di  Padang-
                panjang  dan  Anwar  St.  Saidi  di  Bukittinggi.  Bahkan  dia  sempat
                bertanya, bagaimana kalau saya menolak usul kalian? Namun akhirnya
                dia setuju. Apalagi setelah mendengar jawaban Yahya Jalil, bahwa bila
                dia menolak pemuda akan menculiknya, serta setelah mendengar Yahya
                Jalil  mengatakan  bahwa  kedurhakaan  anak  muda  timbul  dari  tidak
                                   38
                benarnya orang tua.
                        Keputusan  setuju  yang  dilontarkan  Mohammad  Syafei  saat  itu
                ternyata  belum  sungguh-sunguh.  Hingga  akhir  Agustus,  sosok  yang
                juga  dikenal  dengan  tokoh  pendidikan  tersebut  masih  belum
                menunjukan       sikap     tegas    terhadap      proklamasi     dan
                pembentukan/pengambilalihan  pemerintahan  Sumatera  Barat.  Dalam
                rapat  lengkap  yang  diikuti  oleh  para  pemuda  dan  pemuka  daerah
                Sumatera  Barat  yang  diadakan  di  Padang  mulai  tanggal  26  s.d  29
                Agustus,  ―orang  tua‖  itu  tidak  pernah  hadir  (padahal  dia  selalu
                diundang  dan  kehadirannya  sangat  diharapkan).  Pada  hari  terakhir
                rapat,  dengan  salah  satu  agenda  memilih  residen  dan  peserta  rapat
                telah  dipastikan  akan  memilihnya,  dia  juga  tidak  hadir.  Menurut
                informasi, Mohammad Syafei masih ragu dengan keamanan dirinya dan
                juga  masih  ragu  dengan  sikap  Jepang.  Hal  ini  diutarakannya  kepada
                Yahya Jalil yang sekali lagi diutus untuk meyakinkannya di Kayutanam,
                dan  kepada  Yahya  Jalil  dia  juga  masih  bertanya,  ―bagaimana  dengan
                         39
                Jepang‖.
                        Para  pemuda  juga  mempunyai  peran  yang  besar  dalam
                pengibaran  bendera  merah  putih  di  kota  Padang.  Sang  dwiwarna  ini
                dikibarkan  pertama  kali  tanggal  21  Agustus  di  kota  itu,  tepatnya  di
                depan kantor pemuda di Pasa Gadang. Penaikan bendera merah putih
                di berbagai lokasi lainnya, bahkan dilakukan oleh para pemuda/ pelajar




                84
   91   92   93   94   95   96   97   98   99   100   101