Page 98 - BUKU SEJARAH BERITA PROKLAMASI
P. 98

Sejarah Berita Proklamasi Kemerdekaan Indonesia


                        Peran  pemuda  semakin  nampak  ketika  tentara  sekutu  hadir  di
                Padang. Pemuda telah memperlihatkan perannya sejak kedatangan bala
                tentara yang dominasi oleh serdadu Inggris dan Gurkha tersebut. Para
                pemudalah yang ―menyambut‖ kedatangan tentara yang dipimpin oleh
                Mayor Jendral H.M. Chambers di pelabuhan Teluk Bayur. Para pemuda
                sengaja ―diselundupkan‖ menjadi kuli dan tukang angkat barang serta
                peralatan militer sekutu di pelabuhan yang di zaman Belanda bernama
                Emmhaven.  Mereka  pulalah  yang  lebih  dahulu  mengetahui  bahwa
                dalam  rombongan  tersebut  juga  ikut-serta  NICA.  Mereka  pula  yang
                nyaris  bentrok  dengan  tentara  sekutu  saat  mana  opsir  sekutu  itu
                menurunkan  bendera  merah  putih  yang  tengah  berkibar  dan
                                                     40
                menggantinya dengan bendera Inggris.
                        Peran historis pemuda kemudian berlanjut setelah tentara sekutu
                dan NICA masuk kota. Beberapa pertempuran yang terjadi di kota itu
                melibatkan para pemuda. Para pemuda juga menjadi tulang punggung
                keamanan  warga  kota  serta  keselamatan  republik.  Ketika  BKR  (Badan
                Keamanan  Rakyat),  TKR  (Tentara  Keamanan  Rakyat)  dan  sejumlah
                lasykar  (milisi  yang  berafiliasi  kepada  partai  politik,  seperti  ―Hisbullah‖
                dan  ―Barisan  Sabillah‖  yang  berafiliasi  kepada  Masyumi,  ―Lasykar
                Muslimin‖  dan  ―Lasykar  Muslimat‖  yang  berafiliasi  kepada  Perti,
                ―Barisan  Hulubalang‖  yang  berafiliasi  kepada  MTKAAN,  ―Temi‖
                (―Tentara  Merah  Indonesia‖)  yang  berafiliasi  kepada  PKI,  ―Saifullah‖
                yang  berafiliasi  kepada  PKI  Lokal  Islamy  dan  sejumlah  lasykar/barisan
                lainnya seperti ―Badan Istimewa‖ (PRI), ―Tentara Allah‖ (PPTI) dibentuk,
                                                                            41
                para pemudalah tenaga inti dari semua lasykar/barisan tersebut.
                        Dominannya partisipasi  pemuda  di  kota Padang karena  ―kaum
                tua‖  lebih  terkonsentrasi  di  Bukittinggi.  Seperti  disebut  sebelumnya,
                Bukittinggi  adalah  ibu  kota  Sumatera  dan  aktivitas  sosial-politik  yang
                melibatkan para politisi dan tokoh serta pemimpinan masyarakat, yang
                umumnya dari kelompok masyarakat yang telah ―matang‖ berkumpul di
                situ. Sekaitan dengan itu, Padang menjadi ruang yang utuh bagi para
                pemuda.
                        Dominannya para pemuda dalam merespon berita kemerdekaan
                juga disebabkan oleh pengalaman mereka beberapa waktu sebelumnya,
                terutama  pada  masa  Jepang.  Pada  masa  pendudukan  tersebut
                merekalah  yang  banyak  diajak  tampil  oleh  Bala  Tentara  Dai  Nippon.






                86
   93   94   95   96   97   98   99   100   101   102   103