Page 103 - BUKU SEJARAH BERITA PROKLAMASI
P. 103
Sejarah Berita Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
Pemuda Aceh juga memiliki pengalaman yang hampir sama
dengan yang dialami pemuda Sumatera Barat dan Sumatera Timur.
Pemuda Tanah Rencong itu bahkan telah diajak oleh penguasa militer
Jepang untuk menyambut kemerdekaan beberapa waktu sebelum
kekuasan mereka berakhir. Pada bulan Juni 1945 misalnya, pembesar
Jepang di Aceh menghubungi Tuanku Hasyim, seorang tokoh pemuda
daerah itu. Perwira tentara Jepang tersebut memintanya untuk
mengorganisir pemuda daerah sehingga terbentuk suatu angkatan
muda yang kuat di Aceh. Sebagai bagian dari pertemuan itu, Tuanku
Hasyim juga bertemu dengan Matshubashi (Aceh Shu Seityo). Hasil
pertemuan dengan petinggi Jepang itu adalah keputusan untuk
mengadakan rapat pemuda, dan pada rapat yang direncanakan itu akan
hadir Aceh Shu Chokan (S. Lino) dan Aceh Shu Seityo (Matshubashi).
Petinggi Jepang nomor satu di Aceh itu direncanakan akan berpidato
pada rapat yang dimaksud.
Rapat yang digagas Tuanku Hasyim dan Matshubashi di atas
48
terselenggara tanggal 14 Agustus. Namun, tidak seperti yang
dijanjikan, Aceh Shu Chokan (L. Lino) tidak hadir. Satu-satunya pejabat
Jepang yang hadir adalah Matshubashi. Aceh Shu Setyo ini memang
menyampaikan pidatonya, tetapi sangat singkat dan kelihatannya tidak
bersemangat. Di pihak lain, para pemuda menyambut pelaksanaan
rapat dengan antusiasme yang tinggi dan para pemimpinnya
menyampaikan orasi mereka dengan penuh semangat pula. Para
pemuda pelaksana rapat yang diadakan di Kutaraja tersebut tidak hanya
mengundang rekan mereka sesama kaum muda, tetapi juga
menghadirkan sejumlah tokoh masyarakat dan pemimpin daerah dari
kalangan ―tua‖, seperti Teuku Nyak Arief dan Tengku Mohd. Daud
49
Bereueh.
Rapat tanggal 14 Agustus tersebut selanjutnya dicacat sebagai
salah satu pilar penting tampilnya pemuda Aceh dalam merespon
proklamasi kemerdekaan bangsa. Pembentukan organisasi pemuda IPI
(Ikatan Pemuda Indonesia) segera setelah proklamasi kemerdekaan
dikumandangkan adalah bentuk lain dari hasil rapat tanggal 14 Agustus
itu (walaupun dalam rapat tersebut tidak disinggung dengan tegas
perlunya membentuk organisasi pemuda untuk mempertahankan
kemerdekaan yang akan didapat).
91