Page 105 - BUKU SEJARAH BERITA PROKLAMASI
P. 105
Sejarah Berita Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
melakukan pengkhianatanya terhadap tanah air kita Indonesia
yang sudah merdeka itu untuk dijajahnya kembali.
Kalau maksud yang jahanam itu berhasil, maka pastilah
mereka akan memeras segala lapisan rakyat, merampas semua
harta benda negara dan harta rakyat dan segala kekayaan yang
mereka kumpulkan selama ini akan musnah sama sekali. Mereka
akan memperbudak rakyat Indonesia menjadi hambanya
kembali, dan menjalankan usaha untuk menghapus agama Islam
kita yang suci, serta menindas dan menghambat kemuliaan dan
kemakmuran bangsa Indonesia.
Di Jawa bangsa Belanda dan kaki tangannya telah
melakukan keganasan terhadap kemerdekaan Indonesia, hingga
terjadi pertempuran di beberapa tempat yang akhirnya
kemenangan dipihak kita. Sungguhpun begitu mereka belum
juga insaf.
Segenap lapisan masyarakat yang telah bersatu padu,
dengan patuh berdiri di belakang kedua pemimpin besar
Soekarno-Hatta, kita sedang menunggu perintah dan kewajiban
yang akan dilaksanakan.
Menurut keyakinan kami adalah perjuangan seperti ini,
perjuangan suci yang disebut Perang Sabil. Maka percayalah
wahai bangsaku, bahwa perjuangan ini adalah, sebagai
sambungan perjuangan dahulu di Aceh yang dipimpin oleh
almarhum Teungku Chik Di Tiro dan pahlawan-pahlawan
kebangsaan yang lain. Dari sebab itu, bangunlah wahai
bangsaku sekalian, bersatu padu menyusun bahu mengangkat
langkah maju ke muka, untuk mengikut jejak perjuangan nenek
kita dahulu. Tunduklah dengan patuh akan segala perintah-
perintah pemimpin kita, untuk keselamatan Tanah Air, Agama
dan Bangsa.
Kutaraja, 15 Oktober 1945
Atas nama Ulama Seluruh Aceh.
Tgk. Haji Hasan Krooeng Kale, Tgk M. Daoed Beureueh, Tgk. Haji
Dja’far Sidik Lamdjabat, Tgk. Haji Ahmad Hasballah Indra Poeri.
50
93