Page 106 - BUKU SEJARAH BERITA PROKLAMASI
P. 106

Sejarah Berita Proklamasi Kemerdekaan Indonesia




                        Pemuda daerah-daerah lain di Sumatera (Tapanuli, Riau, Jambi,
                Palembang,  Bengkulu,  Lampung  dan  Bangka-Belitung)  juga  termasuk
                kelompok  yang  paling  awal  mendukung  proklamasi  kemerdekaan.
                Mereka  juga  termasuk  kelompok  yang  secara  langsung  dan  tegas
                memaklumkan bahwa mereka akan membela kemerdekaan yang telah
                diproklamirkan  dari  sikap  represif  Jepang  yang  diperintahkan  menjaga
                status  quo  di  daerahnya  serta  dari  rongrongan  Belanda  yang  ingin
                berkuasa lagi. Para pemuda juga tercatat sebagai kelompok masyarakat
                yang mengambil peran besar dalam penaikan bendera merah putih dan
                pengambilalihan gedung-gedung pemerintah dari tangan Jepang. Dan
                sama  dengan  di  Sumatera  Barat,  Sumatera  Timut  dan  Aceh,  para
                pemuda dari semua keresidenan di Sumatera juga menghimpunkan diri
                mereka  ke  dalam  organisasi  kepemudaan  atau  menjadi  anggota
                berbagai lasykar yang berafilisasi kepada partai politik. Di samping itu,
                mereka  juga  ikut menjadi  saksi  atau  terlibat  dalam  berbagai peristiwa
                sosial dan politik yang sesungguhnya terjadi antara ―kaum tua vs kaum
                tua‖, sebuah realitas sejarah dan romantisme revolusi di Sumatera saat
                itu.

                2.5.    ―Kaum Tua vs Kaum Tua‖ serta Pembentukan
                        Pemerintahan Provinsi dan Keresidenan
                        Tidak  seperti  pemuda  yang  langsung  mempercayai  dan
                memberikan dukungan terhadap proklamasi kemerdekaan, ―kaum tua‖
                terkesan lamban merespon berita kemerdekaan. Tidak itu saja, sebagian
                dari mereka bahkan mempersoalkan hal-hal lain yang bisa melemahkan
                semangat atau mengundang perpecahan di kalangan anak bangsa.
                        Seperti disebut sebelumnya, Mohammad Syafei dan Adinegoro
                adalah dua wakil ―kaum tua‖ di Sumatera Barat yang ragu atau tidak
                langsung mempercayai berita proklamasi. Mohammad Syafei juga ragu
                dan memberikan jawaban yang tidak tegas ketika diminta para pemuda
                untuk  menjadi  Residen  Sumatera  Barat.  Dia  juga  tidak  pernah  hadir
                dalam rapat yang diadakan oleh berbagai komponen masyarakat untuk
                mempersiapkan  segala  sesuatu  guna  menyambut  pengambilalihan
                kekuasaan  dari tangan Jepang. Namun,  di sisi lain,  terlihat  sikap  atau
                rasa  tidak  senang  atau  bahkan  ―sakit  hati‖  mereka  terhadap  T.M.
                Hassan yang telah ditunjuk menjadi wakil Sumatera pada sidang PPKI di
                Jakarta, dan kemudian diangkat menjadi Gubernur Sumatera. Sikap ini



                94
   101   102   103   104   105   106   107   108   109   110   111