Page 110 - BUKU SEJARAH BERITA PROKLAMASI
P. 110
Sejarah Berita Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
tanggal 29 September 1945. Perubahan itu semakin nampak setelah
T.M. Hassan mengangkat residen-residen di sepuluh keresidenan yang
ada di Sumatera. Residen-residen yang diangkat dan ditetapkan tanggal
3 Oktober tersebut adalah: 1). Teuku Nyak Arief untuk Aceh; 2). Mr.
Moh. Yusuf untuk Sumatera Timur; dr. Ferdinand Lumban Tobing untuk
Tapanuli; 4). Mohammad Syafei untuk Sumatera Barat; 5). Aminuddin
untuk Riau; 6). dr. A. Syagof untuk Jambi; 7). A.K. Gani untuk
Palembang; 8). Ir. Indra Caya untuk Bengkulu; 9). Mr. Abdul Abbas
untuk Lampung; dan 10). A Syarif untuk Bangka-Belitung.
Dari tokoh-tokoh yang diangkat terlihat dua nama yang
sebelumnya melakukan perlawanan terhadap T.M. Hassan, yaitu Moh.
Syafei dan A.K. Gani. Kedua sosok ini menerima pengangkatan
Gubernur Sumatera itu dan kemudian termasuk dua residen yang
segera merespon wewenang yang diberikan kepada mereka. Respon
cepat tersebut terlihat dari tindakan mereka yang segera membentuk
dan menata pemerintahan keresidenan di daerah kekuasaan mereka
masing-masing.
Sebagai indak lanjut dari keluarnya ―Besluit‖ Gubernur
Sumatera, tanggal 4 Oktober A.K. Gani dengan resmi mengangkat
sumpah sebagai Residen Palembang di hadapan para pemimpin dan
pemuka masyarakat daerah itu. Hadir dalam acara tersebut sejumlah
pegawai dan pejabat yang akan menduduki posisi kepala dari berbagai
jawatan dan kantor yang akan menjalankan roda pemerintahan di
keresidenan. Dan memang setelah pengambilan sumpahnya sebagai
residen, A.K. Gani langsung melantik sejumlah pejabat yang dipercayai
mengepalai jawatan di Keresidenan Palembang. Beberapa pejabat yang
dilantik/diambil sumpahnya hari itu adalah:
1. Abdul Rozak, Sekretaris Pusat Pemerintahan (Residen)
2. R.M. Mursodo, Bagian Kepolisian
3. Asyari, Bagian Kepolisian
4. Nungcik, memimpin Jawatan Penerangan
5. dr. M. Isa mengelola persoalan Minyak dan Pertambangan
6. R.Z. Fanani dan H. Cikwan memimpin Sosial
98