Page 115 - BUKU SEJARAH BERITA PROKLAMASI
P. 115

Sejarah Berita Proklamasi Kemerdekaan Indonesia


                        Relatif cepatnya Mohammad Syafei khususnya dan Keresidenan
                Sumatera Barat umumnya membentuk organ-organ pemerintah daerah
                ini  juga  disebabkan  oleh  telah  dipersiapkannya  sosok-sosok  dan
                lembaga-lembaga pemerintahan apa saja yang akan dibentuk. Hampir
                sama  dengan  pengalaman  Palembang,  ancar-ancar  pengambilalihan
                pemerintahan     daerah     serta   penyusunan     lembaga-lembaga
                pemerintahan daerah telah dirancang sejak minggu terakhir Agustus.

                        Berbeda   dengan    Palembang    yang    memulai    penataan
                pemerintahan  daerah  dengan  membentuk  lembaga  eksekutif,  maka
                Sumatera  Barat  memulai  penataan  pemerintahan  daerahnya  dengan
                membentuk lembaga legislatif. Proses itu diawali dengan rapat tiga hari
                (27-29 Agustus) yang dihadiri oleh banyak pemimpin dan tokoh daerah,
                serta sejumlah anggota Hookokai tingkat Keresidenan, Kewedanaan dan
                juga  Kenagarian.  Melalui  rapat  itulah  diputuskan  pembentukan  KNID
                (Komite  Nasional  Indonesia  Daerah)  tingkat  Keresidenan.  Dalam
                kesempatan itu diputuskan untuk mengangkat semua anggota KNID, di
                mana  anggota  lembaga  tersebut  diangkat/dipilih  dari  pengurus
                Hookokai lama dengan jumlah anggota sebanyak 41 orang.  Tidak itu
                saja,  melalui  rapat  itu  pula  diresmikan/disahkan  pembentukan  KNI
                Cabang (tingkat Kewedanaan) dan KNI Ranting (tingkat Kenagarian), di
                mana anggotanya dipilih dari anggota Si/Gun Hookokai (Kewedanaan)
                dan Son Hookokai (Kenagarian) sebelumnya.
                        Setelah  ―dewan  legislatif‖  terbentuk  maka  ―dewan‖  tersebut
                mengadakan  rapat  tanggal  1  Oktober  1945.  Salah  satu  keputusan
                penting rapat itu adalah menetapkan dengan resmi Mohammad Syafei
                sebagai  Residen/Kepala  Daerah  Sumatera  Barat.  Sebelum  rapat
                resmi/lengkap  ini,  pada  pertengahan  September,  pemimpin  KNID  dan
                beberapa  tokoh  masyarakat  Sumatera  Barat  juga  mengadakan  rapat.
                Dalam rapat itu sesungguhnya nama Mohammad Syafei telah diusulkan
                untuk menduduki posisi Residen Sumatera Barat. Sebelumnya lagi, pada
                rapat antara tanggal 27 s/d 29 Agustus Mohammad Syafei juga telah
                diusulkan untuk menjadi Residen Sumatera Barat.
                        Dalam  berbagai  rapat  yang  dilakukan,  susunan  pemerintah
                daerah  juga  telah  dibicarakan.  Pada  berbagai  pertemuan  itu  juga
                diperdebatkan instansi-instansi apa saja yang akan dibentuk dan siapa-
                siapa saja yang akan menduduki kepala kantor/jawatan itu. Karena itu
                tidak  juga  sesuatu  yang  mengagetkan,  bila  beberapa  saat  setelah




                                                                                 103
   110   111   112   113   114   115   116   117   118   119   120