Page 120 - BUKU SEJARAH BERITA PROKLAMASI
P. 120

Sejarah Berita Proklamasi Kemerdekaan Indonesia


                dengan  sungguh-sungguh  serta  ―mau  pasang  badan‖  untuk
                kemerdekaan  Indonesia  tidak  ditemukan  di  Sumatera.  Mereka  lebih
                memilih sikap mengiyakan perintah/tuntutan sekutu agar tetap menjaga
                status  quo,  tetapi  pada  saat  yang  bersamaan  juga  ―bermain  mata‖
                dengan  pemimpin  dan  pemuka  masyarakat  Sumatera  (walaupun
                kadarnya tidak begitu besar dan tidak begitu kuat).
                        Sikap  para  petinggi  Jepang  yang  ―bermain  mata‖  dengan
                pemimpin  Sumatera,  kemungkinan  besar  diketahui  oleh  sekutu  dan
                sekutu  tidak  ingin  itu  tetap  berlanjut.  Karena  itu,  pemimpin  sekutu
                membuat Surat Pernyataan (Maklumat) dan menyuruh Komandan Bala
                Tentara Jepang (dalam hal ini diwakili oleh Sumobucho sebagai Wakil
                Gunseikan  Sumatera)  untuk  menyampaikannya.  Maklumat  tersebut
                disampaikan  oleh  Sumubucho  saat  berlangsungnya  pertemuan  antara
                dia dengan wakil-wakil pemerintahan RI, berserta anggota KNI tanggal
                1  Desember  1945.  Saat  itu,  Sumubucho,  atas  nama  Inggris
                membacakan  satu  Maklumat  yang  ditandatangani  oleh  komandan
                tertinggi tentara sekutu di Sumatera yang isinya antara lain:

                   1.  Bahwa di luar kota Medan, Palembang, Bukittinggi dan Padang,
                      tentara  Jepang  diperintahkan  oleh  sekutu  untuk  menjaga
                      keamanan.
                   2.  Jepang diperintahkan menjalankan pemerintahan sipil.


                      Dari cara penyampaian Maklumat ini terlihat bahwa sekutu ingin
                menegaskan agar Jepang tidak boleh ―main mata‖, apalagi mendukung
                proklamasi kemerdekaan Indonesia. Dan dari Maklumat itu terlihat pula
                bahwa  sekutu  sesungguhnya  telah  memperhadapkan  Jepang  dengan
                warga  Sumatera.  Kalau  ada  masalah,  yang  akan  berlaga  hanyalah
                Jepang dan warga Sumatera. Keuntungan akan diraih oleh sekutu.
                        Infiltrasi  sekutu  di  Sumatera  (khususnya  Sumatera  Timur)
                sesungguhnya  telah  terjadi  sehari  sebelum  pernyataan  penghentian
                perang  disampaikan  oleh  para  Shu  Chokan  se-Sumatera.  Tanggal  21
                Agustus  pesawat-pesawat  tempur  sekutu  telah  terbang  di  angkasa
                Sumatera  Timur,  Aceh  dan  Tapanuli.  Pesawat-pesawat  tersebut
                menjatuhkan  pamflet-pamflet  yang  isinya  mengatakan  sekutu  telah
                keluar  sebagai  pemenang  dalam  Perang  Asia  Timur  Raya  dan  Jepang
                telah bertekuk lutut. Pada hari yang sama ―Radio Australia‖ berbahasa




                108
   115   116   117   118   119   120   121   122   123   124   125