Page 114 - BUKU SEJARAH BERITA PROKLAMASI
P. 114
Sejarah Berita Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
11. Pejabat Urusan Ternak (A.H, Endamora)
12. PejabatUrusan Kehutanan (Amir Hakim Siregar)
13. Pejabat Perhitungan Uang Negara (R.M. Sanjoyo Sastraningrat)
14. Pejabat Kas Negara (Setti Heran gelar Sutan Namora)
15. Pejabat Administrasi Kas Negara (Agus Sastradipraja)
16. Pejabat Pajak (R. Supardi Prawiradireja)
17. Pejabat Pegadaian (Mohamamd Yakim)
18. Pejabat Duane (Abu Nawas)
19. Pejabat Cukai dan Perhubungan Laut (Syamsuddin)
20. Pejabat Candu Garam (Burhanudin gelar Dt. Majo Besar)
21. Pejabat Tera (M. Sutopo)
22. Pejabat Pos, Kawat, Telepon, dan Radio (Sudibio)
23. Pejabat Kereta Api (Marah Bagindo)
24. Pejabat Umbilin (Rusli)
Adapun delapan Luhak (Kabupaten) yang dibentuk adalah:
1. Luhak Padang dan Sekitarnya, ibu kotanya Padang
2. Luhak Painan, ibu kotanya Painan
3. Luhak Kerinci-Indrapura, ibu kotanya Sungai Penuh
4. Luhak Tanah Datar, ibu kotanya Batu Sangkar
5. Luhak Agam, ibu kotanya Bukittinggi
6. Luhak Limapuluh Kota, ibu kotanya Payakumbuh
7. Luhak Solok, ibu kotanya Solok
8. Luhak Kecil Talu, ibu kotanya Talu
61
Tidak itu saja, Besluit tersebut juga menetapkan 29 Demang.
Satu orang ditempatkan di Kantor Residen, 7 orang ditempatkan di
Kantor Wali Luhak (Bupati) dan sisanya di berbagai Kedemangan yang
62
ada di Sumatera Barat. Jadi, berbeda dengan Palembang, Sumatera
Barat memasuki era pemerintahan Keresidenan sesuai dengan instruksi
Jakarta dan kemudian memantapkan pemerintahan daerahnya dengan
organ-organ yang sangat lengkap.
102