Page 100 - BUKU SEJARAH BERITA PROKLAMASI
P. 100

Sejarah Berita Proklamasi Kemerdekaan Indonesia


                redaksi  surat  kabar  Pewarta  Deli.    Kemarahan  itu  dipicu  oleh
                pemberitaan surat kabar tersebut yang menyiarkan berita, berasal dari
                Kantor  Berita  Belanda  ―Aneta‖,  yang  isinya  antara  lain  mengatakan
                bahwa  ―Pemerintahan  Sukarno-Hatta  telah  bubar  dan  Sukarno-Hatta
                sekarang  dikawal  oleh  polisi  rahasia  Belanda‖.  Kemarahan  pemuda
                tersebut  menyebabkan  mereka  menangkap  Moh.  Said.  Penangkapan
                tersebut    sebagai    upaya    kalangan    BPI    untuk    meminta
                pertanggungjawaban  Moh.  Said  tentang  maksudnya  memuat  berita
                yang berasal dari kantor berita Belanda yang bersifat provokatif, tidak
                benar dan bisa melemahkan dukungan anak bangsa.
                        Penangkapan  pemimpin  redaksi  surat  kabar  itu  kemudian
                berlanjut  pada  pertemuan  para  pemuda  dengan  pemuka  masyarakat
                daerah di Taman Siswa Jalan Amplas. Dalam pertemuan tersebut para
                pemuda  mendesak  Moh.  Said  untuk  berjanji  bahwa  dia  tidak  akan
                mengulangi  perbuatannya  memuat  berita-berita  yang  bersumber  dari
                pihak Belanda yang berisi provokasi terhadap proklamasi kemerdekaan
                bangsa  Indonesia.  Pada  pertemuan  itu,  para  pemuda  juga  mendesak
                T.M.  Hasaan  untuk  menyatakan  bahwa  Sukarno-Hatta  telah
                memproklamirkan  kemerdekaan.  Tidak  itu  saja,  pada  kesempatan
                tersebut para pemuda juga berhasil mempengaruhi semua yang hadir,
                terutama dari kalangan ―kaum tua‖ untuk melahirkan kebulatan tekad,
                yang  isinya  adalah  ―pemimpin-pemimpin  rakyat    (kaum  tua)  dan
                angkatan  muda  berjanji  terus  menegakkan  proklamasi  kemerdekaan
                bangsa Indonesia‖.
                                  43
                        Kelahiran  BKPI  dan  BPI  dan  aksi  yang  dilakukannya  dan
                kemudian  diiringi  pula  oleh  perubahan  yang  demikian  cepat.
                Perubahan-perubahan itu antara lain, masuknya tentara sekutu/Belanda
                ke  Medan  (Sumatera  Timur),  dukungan  sebagian  anggota  masyarakat
                (keluarga  kerajaan  atau  kaum  bangsawan)  terhadap  kolonialis,  serta
                keluarnya Maklumat Pemerintah No. X yang mengizinkan pembentukan
                Partai-partai  Politik.  Perubahan-perubahan  ini  semakin  memicu
                semangat  pemuda  untuk  tampil  membela  negara  yang  baru  saja
                diproklamirkan.  Sama  dengan  yang  terjadi  di  daerah  lain,  perubahan-
                perubahan  tersebut  juga  menjadi  dasar  bagi  partai  politik  untuk
                membentuk  barisan-barisan  perjuangannya.  Sehubungan  dengan  itu,
                maka  muncullah  berbagai  organisasi  pemuda  atau  barisan-barisan
                perjuangan  di  Medan  khususnya  dan  di  Sumatera  Timur  pada
                umumnya.  Pemuda  menjadi  tulang  punggung  utama  dari  bebagai



                88
   95   96   97   98   99   100   101   102   103   104   105