Page 99 - BUKU SEJARAH BERITA PROKLAMASI
P. 99

Sejarah Berita Proklamasi Kemerdekaan Indonesia


                Mereka menjadi tenaga inti dari Giyugun, Keibodan, Seinendan, da lain
                sebagainya.
                         Di  sisi  lain,  reaktifnya  kaum  muda  dalam  merespon  berita
                proklamasi  bisa  juga  disebabkan  oleh  faktor  kejiwaan.  Para  pemuda
                memiliki  ―darah  muda‖  dan  mereka  cenderung  tidak  sabar.  Mereka
                reaktif  dan  jarang  atau  tidak  membutuhkan  waktu  yang  lama  dalam
                memutuskan sesuatu. Mereka tidak suka terhadap orang yang lamban
                dan  terlalu  banyak  pertimbangan.  Tidak  itu  saja,  mereka  bahkan
                cenderung  menggunakan  prinsip,  kerjakan  dan  lakukan  dulu,  resiko
                atau akibat pikirkan kemudian. Faktor kejiwaan seperti ini diperkuat lagi
                oleh  tempaan  pendidikan  Jepang  yang  keras,  disiplin  dan  cenderung
                menyudahi operasi (pekerjaan) secepat mungkin.
                          Panggung  sejarah  Medan  khususnya  dan  Sumatera  Timur
                umumnya  pada  awal  revolusi  juga  didominasi  oleh  aktor  pemuda.
                Seperti  disebutkan  pada  bagian  sebelumnya,  berita  proklamasi  telah
                diketahui oleh beberapa warga Medan pada tanggal 17 Agustus. Berita
                itu awalnya diketahui oleh dua pemuda, yakni Abdul Manan, seorang
                pengusaha ―Restoran Tokyo Baru‖ (di zaman Belanda  bernama ―Luxe
                Restaurant‖)  dan  seorang  lagi  bernama  Abdul  Razak,  seorang  tokoh
                pemuda  dari  kalangan  gerakan  anti  fasis  yang  bergerak  di  kalangan
                                   42
                Giyugun dan Heiho.
                        Kedua  pemuda  itu  kemudian  memelopori  pembentukan  dua
                organisasi kepemudaan. Abdul Manan dan kawan-kawannya (umumnya
                dari kalangan ―sipil‖, seperti tukang-tukang jahit) tanggal 18 September
                membentuk  BKPI  (Badan  Kebaktian  Pemuda  Indonesia).  Abdul  Razak
                dan kawan-kawannya (terutama dari kalangan ―militer‖ yang umumnya
                mantan  anggota  Giyugun  dan  Heiho)  tanggal  21  September
                membentuk BPI (Barisan Pemuda Indonesia).
                        Beberapa  kegiatan  pemuda  Medan  yang  terkenal  (dalam
                hubungannya dengan sikap lamban ―kaum tua‖) adalah: Pertama, pada
                tanggal  20  September  BKPI  mendatangi  T.M.  Hasasan.  Para  pemuda
                anggota  organisasi  ini  mendesak  T.M.  Hasaan  untuk  segera
                merealisasikan  proklamasi.  Mereka  menegaskan  kepada  Gubernur
                Sumatera  bahwa  ribuan  anggota  BKPI  siap  berdiri  di  belakang  T.M.
                Hassan untuk mempertahankan kemerdekaan sehingga dia tidak perlu
                ragu-ragu  mewujudkan  proklamasi  tersebut;  Kedua,  para  pemuda
                (terutama dari kalangan BPI) marah besar kepada Moh. Said, pemimpin



                                                                                  87
   94   95   96   97   98   99   100   101   102   103   104