Page 64 - EBook Sosiologi XII Febrian Ika Lestari
P. 64
Modul Pembelajaran Sosiologi_SMA BSS XII
b. Teori Sistem Dunia
Teori ini dikemukakan oleh Immanuel Wallersten. Dia menganalisa
bagaimana industrialisasi menghasilkan tiga kelompok bangsa, yaitu negara inti
(negara yang lebih dulu melakukan industrialisasi dan mendominasi negara yang
lemah), negara semiperiferi (negara yang bergantung pada perdagangan
negara inti) dan negara periferi (negara pinggiran).
Globalisasi kapitalisme di sini berkembang dengan cepat dan diterima oleh
negara-negara di sekelilingnya. Mereka saling terkait dan saling mempengaruhi
dalam hal produksi dan perdagangan, misalnya yang terjadi antara Meksiko dan
AS (Henslin, 2007).
c. Teori Ketergantungan (Dependensi)
Menganggap bahwa keterbelakangan sebagai akibat suatu sistem kapitalis
internasional yang dominan (yang berbentuk perusahaan-perusahaan
multinasional) dan bersekutu dengan elite lokal di Dunia Ketiga yang
menggunakan kelebihan mereka yang istemewa untuk mempertahankan
kedudukan mereka. Dunia ketiga adalah negara yang tidak masuk Dunia Pertama
(negara kapitalis) dan Dunia Kedua (negara komunis).
d. Pendekatan Struktural
Adalah cara lain untuk memandang ketimpangan dunia dalam hal
kesejahteraan dan kekuasaan. Pendekatan ini memandang bahwa kemiskinan
dan kebergantungan dunia ketiga tidak disebabkan oleh keputusan kebijakan
yang sengaja dibuat di Amerika, Inggris atau Moscow.
Namun berasal dari struktur sistem internasional yang konstruksinya dibuat
sedemikian rupa sehingga bangsa-bangsa pengekspor bahan mentah terpaksa
kehilangan bagiannya dari keuntungan produksi (Clark, 1989).
e. Teori Fungsionalis
Teori ini percaya bahwa ketidaksetaraan tidak bisa dihindari dan
memainkan fungsi penting dalam masyarakat. Menurut Kingsley Davis dan Wibert
Moore (Henslin, 2007), penyebab ketidaksetaraan dan stratifikasi masyarakat
adalah sebagai berikut:
1) Masyarakat harus memastikan bahwa posisi-posisinya terisi,
2) Beberapa posisi lebih penting daripada yang lain,
3) Posisi-posisi yang lebih penting harus diisi oleh orang lebih berkualifikasi,
4) Untuk memotivasi orang yang berkualifikasi agar mengisi posisi-posisi ini,
masyarakat harus menawarkan imbalan lebih besar.
f. Teori Konflik
Teori ini melihat ketimpangan sebagai akibat dari kelompok dengan
kekuatan (power) mendominasi kelompok yang kurang kuat. Mereka percaya
bahwa kesenjangan sosial mencegah dan menghambat kemajuan masyarakat
karena mereka yang berkuasa akan menindas orang-orang tak berdaya untuk
mempertahankan status quo.
63