Page 67 - EBook Sosiologi XII Febrian Ika Lestari
P. 67

Modul Pembelajaran Sosiologi_SMA BSS                                                  XII


                    4.  Faktor Penyebab Ketimpangan Sosial
                             Ketimpangan sosial dapat disebabkan oleh adanya faktor-faktor penghambat,
                        sehingga mencegah dan menghalangi seseorang untuk memanfaatkan akses atau
                        kesempatan-kesempatan yang tersedia:
                        1.   Faktor Internal : faktor-faktor yang berasal dari dalam diri seseorang. Rendahnya
                            kualitas sumber daya manusia disebabkan oleh tingkat pendidikan/keterampilan
                            ataupun kesehatan yang rendah, serta adanya hambatan budaya (budaya
                            kemiskinan).
                        2.   Faktor Eksternal : faktor-faktor yang berasal dari luar kemampuan seseorang. Hal
                            ini dapat terjadi karena birokrasi atau ada pelaturan-pelaturan resmi (kebijakan),
                            sehingga dapat memperkecil akses seseorang untuk memanfaatkan kesempatan
                            dan peluang yang tersedia.
                                   Dengan kata lain ketimpangan sosial tersebut diakibatkan oleh hambatan-
                            hambatan atau tekanan-tekanan struktural. Hal tersebut merupakan salah satu
                            penyebab munculnya kemiskinan struktural.

                             Dilihat dari faktor struktural dan kultural, faktor penyebab ketimpangan sosial
                        adalah sebagai berikut:
                        1.  Faktor Struktural
                                Ini berkaitan erat dengan tata kelola yang merupakan kebijakan pemerintah
                           dalam menangani masyarakat, baik yang bersifat legal formal maupun kebijakan-
                           kebijakan dalam pelaksanaannya. Dapat kita ibaratkan sebagai jaringan listrik
                           yang berfungsi sebagai penyalur energi yang memberi aset ke masyarakat agar
                           dapat dioptimalkan energinya untuk pembangunan diri dan bangsa.

                        2.  Faktor Kultural
                                Faktor kultural atau budaya dapat kita ibaratkan sebagai tenaga listrik atau
                           energy penggerak kehidupan masyarakat.
                           Hal ini berkaitan dengan sifat atau karakter masyarakat dalam melaksanakan
                           kehidupannya, apakah ia malas atau rajin, ulet atau mudah menyerah, jujur atau
                           menhalalakan berbagai cara, suka berkompetisi atau menerima apa adanya, dan
                           seterusnya.
                                Kultur atau budaya berkaitan dengan nilai-nilai yang dianut oleh suatu
                           masyarakat. Contoh, masyarakat yang tidak memiliki orientasi ke dengan dan
                           sudah merasa cukup dengan apa yang dimilikinya.
                                Mereka menganggap budaya hemat, suka menabung, dan membuat
                           rencana tidak diperlukan karena mereka merasa kebutuhannya sudah tercukupi
                           oleh sumber daya alam yang ada di sekitarnya. Namun apabila sumber daya
                           alamnya kian menipis, sedangkan kemampuan berusahanya lemah, maka
                           kemiskinan yang akan mereka peroleh.

                    5.  Solusi Mengatasi Ketimpangan Sosial
                            Untuk mengatasi masalah ketimpangan sosial, diperlukan upaya bersama dari
                        berbagai kalangan. Baik oleh pemerintah, sektor swasta, dan partisipasi masyarakat.
                        Ada beberapa upaya yang bisa dilakukan, untuk mengatasi ketimpangan sosial
                        seperti:




                                                              6
                                                              6
   62   63   64   65   66   67   68   69   70   71   72