Page 71 - e-Modul_Konseling_Behavioral
P. 71
E-MODUL KONSELING BEHAVIORAL 2020
b) Tahap Retensi
Belajar melalui pengamatan terjadi berdasarkan kontinuitas (prinsip keberlanjutan).
Diperlukan kejadian terjadi berulang kali (minimal 2) untuk menarik perhatian pengamat
(konseli) pada penampilan model sehingga dapat tersimpan dalam memori jangka
panjang.
Sehingga dapat dikatakan bahwa untuk meniru suatu perilaku suatu model, seseorang
harus mengingat perilaku yang diamati. Kata- kata, nama, atau bayangan yang kuat
dikaitkan dengan kegiatan- kegiatan yang dimodelkan sangat penting dalam
mempelajari dan mengingat perilaku. Karena pada dasarnya, tahap ini terjadi
pengkodean perilaku secara simbolik menjadi kode- kode visual dan verbal serta
penyimpanan kode- kode tersebut dalam memori jangka panjang
c) Tahap Reproduksi
Pada tahap ini konselor dapat melihat dan mengidentifikasi apakah komponen-
komponen suatu urutan perilaku telah dikuasai oleh pengamat. Agar seseorang dapat
mereproduksi perilaku model dengan lancar dan mahir, diperlukan latihan berulang kali
dan umpan balik terhadap aspek- aspek yang salah menghindarkan perilaku keliru
tersebut berkembang menjadi kebiasaan yang tidak diinginkan.
d) Tahap Penguatan
Pada tahap ini pemberian reinforcement pada konseli menjadi sangat penting.
Reinforcement yang tepat memiliki peranan penting dalam membentuk perilaku yang
diharapkan. Jika pemberian reinforcement tidak tepat, maka meskipun konseli telah
mampu/ menguasai komponen urutan perilaku dengan lancer dan mahir, perilaku
tersebut tidak akan menetap. Langkah-langkah pemberian reinforcement yang tepat
dapat dilihat pada bab v.
5. Langkah-langkah Teknik Modelling
Langkah-langkah teknik modelling secara spesifik yaitu sebagai berikut:
Meminta konseli untuk memperhatikan apa yang harus ia pelajari sebelum model
didemonstrasikan.
63