Page 39 - E-MAGAZINE JILID 1
P. 39

Gambar  di  atas  memperlihatkan  terdapat  sebuah  neutron  dengan  tiga  elektroda  perekam  yang

           ditempatkan  pada  jarak  tertentu di  sepanjang badan  sel  dan  zona pemicu.  Sebuah  rangsang memicu
           potensial  bertingkat  di  bawah  ambang  rangsang,  yang  berada  di  bawah  ambang  rangsang  pada  saat
           potensial tersebut mencapai zona pemicu. Meskipun sel ini terdepolarisasi hingga -40 mV pada tempat
           dimulainya potensial bertingkat, arus tersebut semakin berkurang seiring perjalanannya melalui badan sel.
           Akibatnya, potensial bertingkat berada di bawah ambang rangsang pada saat mencapau zona pemicu. Hal
           ini dikarenakan umumnya untuk neuron  mamalia, ambang rangsangnya adalah sekitar -55 mV. Rangsang
           ini bersifat tidak cukup kuat untuk mendepolarisasi sel hingga ambang rangsang di zona pemicu sehingga
           potensial bertingkat menghilang tanpa memicu potensial aksi.













                                                                              Gambar 3.10.3.3: Potensial bertingkat di
                                                                              atas ambang rangsang. Rangsangan yang
                                                                              lebih kuat pada titik yang sama di badan
                                                                              sel  menciptakan  potensial  bertingkat
                                                                              yang  masih  berada  di  atas  ambang
                                                                              rangsang  pada  saat  ia  mencapai  zona
                                                                              pemicu sehingga menghasilkan potensial
                                                                              aksi










                 Gambar di atas memperlihatkan potensial bertingkat di atas ambang rangsang yang cukup kuat
           untuk menimbulkan potensial aksi. Sebuah rangsang awal yang lebih kuat pada badan sel menginisiasi
           depolarisasi dan aliran arus yang lebih kuat. Meskpiun potensial bertingkat ini juga berkurang kekuatannya
           seiring  perjalanannya  melalui  neuron,  kekuatan  awal  yang  lebih  tinggi  meastikan  bahwa  potensial
           bertingkat berada di atas ambang rangsang zona pemicu. Dalam contoh ini, potensial bertingkat memicu
           potensial aksi. Kemampuan sebuah neuron untuk menanggapi rangsangan dan mencetuskan potensial
           aksi disebut sebagai eksitabilitas sel.


                 Berdasarkan  penjelasan  di  atas,  mengapa  potensial  bertingkat  kehilangan  kekuatannya  selama
           perjalanannya pada sebuah neuron? Hal tersebut dapat terjadi karena dua faktor di bawah ini:
                 •  Kebocoran arus. Membran badan sel neuron memiliki kanal bocor terbuka yang memungkinkan
                    muatan positif bocor keluar ke cairan ekstraseluler. Beberapa ion positif bocor keluar dari sel




                                                     Electronic Magazine (Biozone): Sistem Koordinasi, Jilid 1 | 32
   34   35   36   37   38   39   40   41   42   43   44